39. Marah

8.6K 1.1K 88
                                    

"WHAT THE FUCK IS THIS!!??"

~•~

Draco segera menarik pergelangan tangan Harry dan membawa nya masuk. Tak lupa menutup -dengan kasar sampai terdengar keras- dan mengunci nya

Mendudukan Harry di kasur dan mengacak-acak lemari baju nya. Celana panjang Harry yang jadi tujuan nya, berlari kesetanan kearah Harry dan segera memakaikan nya

"Hufft" Mendesah keras karna kalau tadi diri nya tidak segera memakaikan Harry celana panjang nya. Entah hal buruk apa yang akan terjadi nanti

Setelah nya Draco hanya berjalan ringan ke arah meja belajar dan melanjutkan belajar nya tadi yang tertunda karna jail nya kekasih nya tadi

Setidak nya itu bisa membuatnya rileks dan tenang lagi. Nanti Draco akan berbicara pada Harry saat diri nya sudah lebih baik, dan...

Tidak! Draco tidak marah, tapi disisi lain bagi Harry sendiri...

POV HARRY

"D-diaa benar-benar marah, aku tidak tau kalau dia sampai berbicara kasar, membanting pintu, dan mendorong ku ranjang. A-aku tadi..."

Harry meliriik kearah Draco yang kembali sibuk dan tidak menoleh kearah nya sedikit pun. Lalu kembali menunduk saat mengetahui rencana nya gagal

"Aku ingin memberi nya hadiah, m-mungkin dia yang tidak menyukai ku saat tau death eather yang mesum sudah mengotori ku"

Tes

Hingga genangan air mata yang kini mengalir deras di kedua pipi nya. Demi apapun cobaan seperti ini bahkan lebih berat dan sakit dari pada siksaan death eather selama 8 hari berturut-turut. Saat sang kekasih bersikap kasar pada nya kemudian tidak memperdulikan diri nya, hati nya lebih tercubit perih dengan ini

"Maafkan aku yang tidak bisa menjaga tubuh ku untuk mu, Drake"

~•~

Malam semakin larut dan seorang pemuda tampan tidak sadar telah belajar untuk waktu yang lama. Pegal dia rasakan disekitar leher dan punggung nya karna duduk lumayan lama, melirik kearah jam

"Astaga jam 23.15, hampir tengah malam"

Melakukan sedikit peregangan dan menoleh kebelakang, melihat kekasih nya yang sudah berbaring memunggungi nya menghadap ke pintu

"Sudah tidur rupa nya"

Draco pun memutuskan juga ikut berbaring dan menutup mata nya, ikut menyusul ke dunia mimpi

Tanpa tau Harry sebenarnya belum tertidur, bahkan mata nya masih terbuka lebar. Harry hanya ingin menemani kekasih nya belajar tanpa niatan mengganggu lagi. Dan akhirnya tersenyum saat melirik sedikit, wajah damai Draco yang dia lihat sudah pulas

Ini salah satu buruk nya Draco. Kalau sudah belajar tidak ingat waktu, tempat bahkan diri nya sendiri. Tapi untuk saat ini Harry bersyukur akan itu karna bisa menjadi pelampiasan marah kekasih nya. Walaupun agak menyakiti hati nya, tidak apa...

~•~

Sinar matahari pagi yang sehat mulai mencoba masuk kedalam salah satu ruangan dari menara head. Tertutupi oleh korden tebal berwarna zamrud hanya ada beberapa sinar yang lolos, menggoda sang pemilik ruangan agar segera bangun dari tidur nya. Kicauan burung saling bersahutan menjadi alarm alami yang semakin menarik pemuda berambut platinum itu ke alam sadar nya

Melihat ke sekitar kamar prefek Slytherin nya yang kosong hanya ada diri nya. Mengumpulkan kesadaran nya, lalu teringat kemarin malam ada kekasih nya mampir menjahili nya

YOU | DrarryМесто, где живут истории. Откройте их для себя