1. Kembali ke Hogwarts

30K 2.9K 130
                                    

Saat ini~

Seluruh anak-anak yang bersekolah di Hogwarts sudah memenuhi peron 9¾. Semua ekspresi tampak dilihat. Semangat, Sedih, Terharu, Bahagia, Tegang, dan masih banyak lagi

Tapi ada 1 pemuda yang tampak biasa-biasa saja. Tidak ekspresive seperti lain nya, hanya ada flatface khas nya. Dia hanya sedang malas saja mungkin? Karna biasa nya dia akan berulah dengan menggoda atau mengusili dengan anak asrama lain atau murid baru hanya untuk bersenang-senang saja

Dia yang mempesona membuat siapa saja jatuh dengan mudah hanya dalam sekali lirik. Rambut pirang platina nya, rahang tegas angkuh yang selalu sedikit terangkat membuat nya terpandang tubuh ideal yang tegap dan siapapun akan paham bahwa dia adalah keturunan keluarga yang berada. Anak Malfoy- Draco Lucius Malfoy

"Hei Drake, kau kenapa? Muram sekali" Tanya seorang wanita yang memang menaruh hati dan perhatian pada pemuda Malfoy itu. Pansy Parkison. Pansy bisa mendekati Draco karna dia ini orang Lucius, ayah Draco. Dan memang dekat secara keluarga, ditugaskan untuk menjadi relasi dengan anak nya

Dan itulah yang membuat Draco benci. Karna ketidak tulusan hanya dengan sebuah hubungan yang dibayar ayah nya. Palsu!

Draco hanya melirik kearah Pansy sekilas. Draco lebih memilih fokus saja pada buku rune kuno nya

"Tidak bersenang-senang dengan anak baru atau Gryffindor?" Tawar Pansy yang kedengarangan membosankan dan tidak menarik bagi nya

"Aku tau kau tidak membaca buku itu. Kau melamun, Draco. Ada apa?" Kini Pansy duduk disebelah Draco agar lebih dekat

"Jangan melewati batasan mu, Parkison" Dingin Draco sangat menusuk hati Pansy. Pun Pansy menjauh saja dari pada terkena gaplokan sayang Malfoy itu

~•~

"Ron! Berhentilah menggerutu! Telingaku sampai pengang, astaga!" Jengkel Hermione yang terus-terusan mendengar gerutuan dari pemuda Weasley berambut merah terang itu

"Aku serius! Aku kesal! Lagian juga kenapa si Kau-Tau-Sia–"

"Voldemort, Ron" Ingat Harry yang sudah tenang, memperhatikan alam di luar yang bergerak cepat karna kereta yang melaju disebrang Ron

"Ron Weasley, hentikan ocehan mu. Se-ka-rang" Hermione agak nya sudah sangat emosi pada pemuda yang berstatus kekasih nya itu. Maka Ron tak punya alasan untuk melanggar perintah mutlak kekasih nya yang sedang memang marah betulan

"Bagus" Hermione tersenyum puas melihat Ron yang duduk manis dan tenang disebelah nya

Harry mendengus geli pasangan kekasih itu. Dan kembali fokus pada apa yang nampak di luar jendela itu. Diawal september ini, semua angkatan akan diulang karna insiden besar-besaran kemarin. Dan Harry yang menjadi famous karna dia The Boy who Lived

Mungkin keasikan ditambah Harry yang melamun. Kantuk pun datang menyerang Harry. Sampai dia menguap lebar dan itu tak luput dari sahabat nya yang kini serius membaca tentang buku mantra baru nya

"Hoamhh~"

"Mengantuk Harry? Tidur saja, akan kubangunkan saat sudah sampai nanti" Kata Hermione yang sejenak memalihkan perhatian kearah nya

Harry mengangguk dan menyamankan posisi nya. Tadi, dia sempat melirik Ron yang benar-benar diam dari tadi saat dikecam Hermione. Rupanya Weasley muda itu sudah tepar dengan pundak pacar nya yang sebagai senderan. Ah~ Harry jadi ingin juga. Tapi pundak siapa? Jangan harap Ginny, karna– yeah. Ada sedikit masalah dengan gadis nya itu

~•~

"Harry, ayo bangunlah. Ini sudah sampai loh, kau mau ditinggal di kereta?" Hermione menepuk sedikit keras pundak Harry dan menggoyangkan tubuh Harry yang tak mau sadar juga

"Hmm? Shahh mai hee?"

"Bicara yang jelas, Harry"

"Sudah sampai ya?" Ulang Harry dan membuat Hermione mendesahkan nafas nya jengah

"Kalau belum sampai mana mungkin aku tega membangunkan mu. Ayo sebelum kita ditinggalkan. Ambil barang mu Harry"

Harry hanya mengangguk dan mereggangkan badan nya yang kaku karna posisi tidur nya yang sambil terduduk itu. Owh, Harry rindu kasur empuk nya di kamar asrama sekarang

Sejenak Harry mengedarkan pandangan nya. Beberapa bangku sudah kosong dan banyak yang akan turun sambil membawa koper, tas besar, dan bawaan mereka yang lain. Dan rupa nya Ron juga sudah bangun dan berusaha membawa bawaan nya dan 1 tas milik Hermione dengan benar. Kentara sekali kalau dia masih ngantuk dan memaksakan diri nya

"Berjalan yang benar, Ron. Buka mata mu" Peringat Hermione lagi saat melihat pemuda disamping nya ini berjalan dengan mata setengah tertutup nya. Hermione berinisiatif mengambil tas nya yang cukup besar dan berat di sebelah kiri nya. Tapi, Ron mengelakkan nya dengan cepat nya sambil bergeleng kepala. Pertanda kalau dia tak mau, dan Hermione hanya pasrah saja

Mereka berjalan bertiga sampai pada batas asrama mereka, Gryffindor. Dimana lukisan nyonya gemuk nampak senang dengan kembali nya murid-murid

Setelah mengatakan password nya dan nyonya gemuk mempersilahkan. Harry berbelok kearah kamar cowo dan Hermione kearah kamar cewe. Dan tujuan dari 2 lelaki, Weasley dan Potter itu adalah ranjang empuk mereka

"Hahh~" Desah nafas Harry dan Ron saat menjatuhkan tubuh mereka di ranjang empuk masing-masing

Persetan dengan barang-barang dan tidak mengunci kamar dulu! Yang penting tubuh mereka yang rasanya hampir patah semua karna pegal dengan posisi terduduk saat di kereta tadi, bisa beristidahat dahulu

~•~

Duduk di single sofa sambil membaca buku bacaan ringan ditemani segelas coklat nikmat didepan jendela kamar yang luas. Tidak ada dua nya dengan ketenangan dan kedamaian nya yang saat ini. Tinggal dimenara Head tak masalah juga ternyata. Dari pada asrama nya yang di bawah dan dia kekurangan sinar matahati. Well, walau dia berkukit pucat wajah tampan. Dia ini manusia bukan Vampire

Dan bisa kalian tebakkan siapa?

Draco Malfoy

~•~

Harry terbangun terlebih dahulu dari Ron. Harry beranjak dan mulai menata pakaian dan barang-barang nya. Dia juga menyimpan -menaruh dipojokan karna menghalangi pintu- koper milik Ron. Jika dilihat, seperti nya Ron memang kelelahan, tidur nya sangat pulas sekali. Setelah selesai, Harry termenung memustukan apa yang selanjut nya dia lakukan. Dan, seperti nya tidak bagus kalau kembali tidur

Maka Harry memutuskan untuk keluar dan sedikit jalan-jalan dikastil sekedar untuk peregangan dan olaraga kaki nya

Membuka pintu dan keluar dari asrama, lalu berjalan-jalan dari lorong sampai sekarang Harry berdiri di balkon kastil yang terdekat

Harry berdiri disitu sambil melihat pemandangan yang apik disana sini. Dibawah nya rerumputan halaman nampak hijau terawat. Sedangkan diatas nya langit mulai berwarna gelap dengan seberkas cahaya orange yang berpendar. Cantik. Itulah 1 kata yang ada di pikiran nya

Dan sekelebat masa lalu nya datang dan berputar di pikiran nya. Tentang pertama kali datang kemari, pertama kali belajar terbang, kamar rahasia, azkaban, dobby dan masih ada lain-lain lagi. Rasa nya baru kemarin Harry bersekolah di sini. Tak menyangka kini dia sudah di tahun akhir nya, dan tahun depan dia tak kan kesini lagi untuk menimba ilmu sihir lagi. Harry hanya diam saja

Harry menikmati suasana nya saat itu

"Well, Hai again Hogwarts" Harry tersenyum menyapa kembali 1 tahun nya di sekolah sihir tercinya nya ini

T
B
C

YOU | DrarryWhere stories live. Discover now