8. Malam di Bangsal

19.8K 2.5K 197
                                    

Ada yang nungguin kah?












.
.
.
.
.
.
.
.
.
.















"Shhh  akh"

Ringis seorang pemuda Gryffindor yang merasa pusing kepala nya. Dan saat dia merejapkan mata nya dan perlahan membuka nya. Dia melihat kegelapan menyelimuti nya

"Malam?"

Harry mengeryit heran dengan situasi ini. Perasaan tadi dia sedang berjalan di lorong dan... Sesuatu seperti hawa dingin menyelimuti nya lalu

Gelap

Hanya itu dan setelah nya Harry tak tau apa-apa

"Apa aku pingsan? Perasaan aku hanya flu, tak parah juga" Monolog nya kebingungan

"Oh! Kau bangun Potter?"

Yang mengira itu adalah Ron, Hermione, ataupun Ginny kekasih nya sendiri. Salah besar! Nyata nya dia adalah Malfoy musuh nya. Senyum Harry yang sempat mengembang, dia datarkan lagi. Menatap malas Malfoy didepan nya

Malfoy tetap jalan kearah nya sambil membawa botol kaca warna ungu bertutup karet, dan menaruh nya di nakas sebelah Harry. Harry mengeryit heran. Kenapa Malfoy repot-repot membawakan ramuan itu pada nya, dan itu ramuan apa?

"Itu tak seperti ramuan flu yang biasa nya"

"Khusus dari Profesor Snape untuk mu" Jawab Malfoy santai dan menarik kursi untuk duduk dan berhadap dengan Harry santai

"Kenapa kau disini?" Tanya Harry masih dengan tiduran tapi berusaha untuk berhadapan dengan Malfoy

"Kau tak mengharapkan kedatangan ku? Apa kau mengira si Mudblood, Weaselbee, atau kekasih mu yang sudah tak mencintai mu lagi?"

Oh! Harry marah! Harry marah dengan panggilan-panggilan orang terkasih nya. Berani sekali Malfoy memanggil mereka seperti itu. Tapi, ada 1 hal yang membuat Harry seperti terhantam sesuatu

Apa benar Ginny tak mencintai nya lagi?

Yeah, akhir-akhir ini Harry merasa kalau Ginny menyembunyikan sesuatu dari nya. Akhir-akhir ini juga, entah kenapa Harry merasa damai kalau sendiri. Biasanya Harry lebih senang kalau menenangkan diri berdua dengan Ginny. Tapi setelah dia mengalahkan Voldemort dan semua menjadi tenang, semenjak itulah Harry merasa kalau sendiri lebih baik. Harry hanya ingin waktu sendiri. Sekarang pun kalau berdua dengan Ginny, hanya ada keheningan yang menemani

Apa?

Ginny ingin putus karna Harry selalu memilih sendiri dulu daripada dengan nya?

Harry menggeleng ribut mengenyahkan pikiran buruk nya. Tentu pandangan itu tak luput dari Malfoy. Dan seringai iblis dari Pangeran Slytherin itu muncul

"Ada apa Potter? Mencoba mengenyahkan pikiran buruk mu? Apa gadis Weasel mu memang ingin–"

"Tidak mungkin! Kalau pun iya, pasti alasan nya bukan itu!" Harry membantah batin nya dengan kepala tertunduk nya dalam

"Kau takut Harry?"

Harry tak menjawab pertanyaan Malfoy. Hingga tak sadar kalau Malfoy itu memanggil nama depan nya, bukan marga nya. Sampai sepersekian menit ketika kalimat Malfoy itu mengiyang di kepala nya, baru Harry sadari ada yang salah

"Kau bilang apa tadi?" Tanya Harry yang kini berusaha bangkit untuk sekedar rebahan, memandang Malfoy yang masih santai di tempat duduk nya

"Kau takut Potter?"

"Bukan! Bukan yang itu!"

"Ada apa Potter? Mencoba menge–"

"Ish! Bukan!" Harry mencibik kesal karna tak dituruti. Harry yakin dia tak salah dengar dan ingin memastikan nya lagi. Sedangkan malfoy menggeram tertahan kesal. Gara-gara kacamata itu, dia harus mengulang perkataan nya. Dan Malfoy tak suka!

YOU | DrarryWhere stories live. Discover now