Chapter 58

3.2K 285 71
                                    


"Ini bos!"

"Makasih!"

"Siap! Kalo butuh sesuatu kita siap 24 jam!"

Ara terkekeh melihat semangat anggotanya, di Bellatrix, Ara lebih suka dipanggil bos biar kedengaran keren katanya. Ketua biar buat mommy nya aja.

Saat ini Ara sedang dalam pelarian, di rumah sakit Erglo dan Rion telah tertidur lelap. Awalnya Gara juga ingin ikut menginap, tapi dilarang oleh Ara. Bisa gagal pelariannya kalo ada Gara.

Slurpp!!

Ara menyeruput mie dengan nikmat, tujuannya datang ke markas karena ingin menginterogasi Sarah secara langsung. Tapi karena perutnya terus berdemo, jadilah dia makan dulu. Bubur tadi gak bikin kenyang, yang ada malah bikin eneg.

"Cessie belum dateng?" Tanya Ara pada anggota Bellatrix.

"Belum," jawab mereka.

"Eeehh!" Kaget Ara karena makanannya tiba-tiba ditarik seseorang.

"Wahh gue laporin Mommy Bulan lo!" Ujar Cessie menggeleng-gelengkan kepala mendapati Ara yang sedang makan mie instan.

"Ck, baru juga diomongin." Decak Ara.

Menatap Cessie memohon, "Sekali aja, laper soalnya." ucapnya.

"Ck! Belum bisa makan ginian," kata Cessie kesal.

"Khilaf deh," balas Ara tersenyum dengan mengangkat dua jarinya membentuk huruf v.

"Khilaf, khilaf," Cibir Cessie.

"Akhirnya kenyang juga, untung lo telat." Kata Ara seraya berdiri dari duduknya.

"Ayolah, kita langsung aja. Keburu Rion sama Erglo bangun kan gawat." Kata Ara berjalan menuju tempat di mana Sarah berada.

Cessie menatap Ara yang sudah melangkah, menoleh pada tiga orang di sebelahnya. "Kalian kan yang beliin!" Kata Cessie kepada tiga orang pria yang tadi membelikan Ara.

"Bukan!" Balas mereka serempak seraya menggeleng.

Cessie memicingkan mata tak percaya, "Sembunyiin ini semua!" Titahnya kemudian.

Cessie segera menyusul Ara yang sudah menghilang punggungnya.

"Bangunin!" Perintah Ara pada anggota yang berjaga di dekat Sarah.

Mengangguk dan segera membangunkan Sarah yang sedang tertidur dengan kedua tangan dan kaki terikat.

Sebenarnya Ara gak mau jahat, tapi mengingat Sarah yang bekerja sama dengan Rama untuk menculiknya, dia jadi melakukan hal yang sama deh seperti ketika dia diikat.

Ara menarik kursi dan mendudukinya tepat di depan Sarah, hanya berjarak dua langkah.

"Eunghh!" Erang Sarah bergerak karena seseorang membangungkannya.

"Lima menit lagi," kata Sarah belum sepenuhnya sadar.

Ara berdecak kagum, bisa-bisanya di saat seperti ini Sarah masih bisa tertidur dengan lelap.

"Bangun woy!" Ujar Ara menendang kaki Sarah yang terikat.

Sarah langsung membuka matanya sempurna, mengedarkan mata.

"Gue dimana? Lo culik gue ya!" Katanya mulai sadar dan langsung panik.

"Cih! Ngelindur mbaknya, dari tadi lo emang di sini kali!" Balas Ara.

Sarah terdiam mengingat dan mengangguk setelah mengingat.

"Kenapa lo culik gue?!" Bentaknya pada Ara.

AURORAWhere stories live. Discover now