Chapter 80

2.5K 253 14
                                    

Suasana kantin Andromeda saat ini terlihat begitu ramai diisi oleh para manusia yang ingin mengenyangkan perut.

Ditambah dengan berita mengenai keluarga Danuarta yang baru saja dipublish beberapa menit yang lalu membuat orang-orang yang sedang makan seketika mengganti objek. Mulanya pada makanan kemudian berganti pada ponsel.

"Berita ini beneran?!"

"Kayanya beneran deh, liat kan situs ini tuh situs terpercaya!"

"Emang bener sih, tapi gue nggak rela kalo beneran!"

"Ya mau gimana lagi, lo harus rela. Lo bukan siapa-siapanya juga."

Jleb!

Ucapan itu bagaikan belati yang menusuk hingga tembus ke tulang belakang. Benar-benar menyakitkan.

Keadaan kantin Andromeda yang semulanya sudah berisik seketika langsung bertambah semakin heboh. Di setiap sudut kantin akan terdengar orang-orang sedang bercerita mengenai Gara dan Ara.

Dalam beberapa menit pembahasan mengenai Gara dan Ara itu langsung jadi trending topic. Menempati urutan pertama di tangga yang sedang ramai dan hangat dibicarakan saat ini.

"Sha, bukannya lo ya yang mau dijodohin sama Gara."

Di salah satu meja di area kantin tersebut terdapat Shasa dan tiga kawannya. Sedari tadi mereka hanya mendengar apa yang mereka semua bicarakan.

Pembahasannya tak jauh berbeda dari sebelumnya.

Shasa nampak gugup ketika ditanya seperti itu, tapi dia terlihat berusaha tetap tenang untuk menutupinya. Ia bingung harus menjawab apa, dia udah terlanjur bilang sama teman-temannya kalo dia bakalan dijodohin sama Gara.

Awalnya sih hanya cerita-cerita biasa tapi karena respon teman-temannya yang sangat luar biasa. Jadilah Shasa keterusan dan melebih-lebihkan setiap ceritanya. Bahkan ada yang hanya dikarangnya sendiri.

Mereka mengatakan jika Shasa adalah perempuan yang sangat beruntung karena bisa menikah dengan cowok impian semua gadis.

Shasa yang mendengar pujian itu menjadi besar kepala dan berakhir terus bercerita tapi ditambah dengan sedikit bumbu yang dilebih-lebihkan.

"Iya Sha, itu cincin di tangan lo buktinya kan."

Shasa berdehem kikuk. "Iya ini cincin tunangan gue sama Gara." ujarnya menunjukkan cincin yang terpasang di jari manisnya dengan bangga.

"Benerkan, nggak mungkin Shasa bohong. Yang ada Ara kali yang bohong, dia pasti udah tipu semua orang."

"Tapi gimana caranya dia nipu, ini situs terpercaya lho?" Sera menyahut.

"Lo lupa kalo Ara itu anak orang kaya, bisa aja dia bayar buat bikin berita kayak gini." ujar Dian sudah sangat percaya pada Shasa.

"Bener, inget juga kan cerita Shasa kalo adek kelas songong itu siapalah namanya...." timpal Sisi menggantung melupakan nama Ara.

"Ara!"

"Iya itu, Ara. Dia datang dan mau hancurin pertunangan Shasa dan Gara, pasti ini cuma akal-akalannya dia lagi deh buat hancurin hubungan mereka."

Shasa mengangguk pelan dengan wajah dibuat sedih.

"Tenang aja Sha, kita ada dipihak lo kok." Ujar Dian menepuk pundak Shasa pelan.

"Makasih ya, sebenarnya gue nggak masalah kok sama berita ini. Karena kenyataannya gue sama Gara udah tunangan."

"Nggak bisa gitu! Anak itu udah keterlaluan. Kalo dibiarin yang ada dia malah ngelunjak!" Dian berseru tak terima.

AURORAHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin