Chapter 21

4.5K 350 35
                                    

~happy reading~

vote dan coment✨

"Dari mana aja tadi?" Erglo langsung bertanya. Ketika Ara dan Cessie baru datang dengan nampan berisi makanan masing-masing. Duduk di satu meja yang sama di antara deretan meja kantin.

"Telat, jadinya kena hukum sebentar." Ara menjawab sebelum memulai aksi makannya. Semangkok bakso mungkin akan cukup memenuhi perut yang kelaparan karena bekerja di taman.

Cessie yang mendengar jawaban Ara ikut menggumam mengerti. Tadi dia bertanya, tapi tak dijawab Ara. Karena dia sudah kelaparan, jadi akan menjawab di kantin saja setelah kenyang.

Ara masih merasakan tatapan terarah padanya, mendongak menatap Erglo.

"Kenapa?"

Erglo seketika mencibir, "Jangan ngarang ya, tadi lo duluan yang berangkat. Kenapa bisa telat?"

Ara memutar bola mata malas, haruskah ia menceritakan semua kejadiannya secara mendetail baru Erglo akan percaya.

"Tadi gue nolongin orang di jalan," jawab Ara memilih meringkas.

Cessie menatap melotot pada Erglo.

Mulutnya bergerak tanpa suara mengatakan jangan diganggu. Erglo pun menurut untuk tak mengajukan pertanyaan lagi.

Tidak jauh dari meja mereka bertiga, sekumpulan anak sultan sedang berada juga. Sekitar 3 meja jaraknya, Argon duduk bersama.

"Ck, beli sendiri kek!" desis Kafin menjauhkan snack di tangannya dari Neon.

"Pelit amat," ujar Neon malas.

"Yeee!" Kafin bersru tak terima dikatai pelit. "Lo ada duit, beli dong."

Neon mencebik malas dan beralih buruan pada Hilo yang juga sedang memakan sebuah keripik.

"Apa lo?" Mata Hilo seketika melotot menatap Neon yang tangannya bergerak di depannya langsung.

"Hehe, bagi dikit Hilo," cengir Neon memasukkan cepat ke dalam mulut snack hasil rampokannya.

Di tangan Neon juga ada kok keripik miliknya, cuma ya gitu gak tenang aja kalo gak ganggu punya orang lain.

Mulut Neon terus aktif untuk mengunyah, matanya tak mau kalah aktif. Terus mengedar mengelilingi penjuru kantin, Neon duduk di antara Hilo dan Kafin berhadapan dengan Gara, Jefran dan Valdo.

Mata Neon sontak terpaku pada satu titik tepat jarak tiga meja di belakang Valdo dan yang lain. Menyipitkan mata untuk memastikan.

"Ara udah punya pacar ya?" tanya Neon tiba-tiba dengan mulut masih bergerak mengunyah dan mata yang menatap teman-temannya bergantian meminta jawaban.

Gara yang awalnya tak peduli dengan mereka, langsung beralih tatap pada Neon.

"Pacar?" Hilo membeo kemudian mengikuti arah pandang Neon.

Memperlihatkan Ara sedang makan bersama seorang laki-laki yaitu Erglo.

"Itu saudaranya," kata Valdo setelah melihat ke belakang juga.

Semuanya langsung menatap Valdo penuh selidik.

"Tau darimana lo?" tanya Kafin mewakili.

"Ada." Valdo membalas pendek.

"Kirain pacarnya tadi, soalnya romantis banget." Neon tersenyum-senyum dengan tangan aktif memasukkan makanan ke mulutnya.

Tangan Neon aktif ya Moms!

Gara juga sempat berbalik dan menatap sejenak, lalu kembali fokus dengan kegiatannya yang tertunda. Yaitu makan.

"Katanya anak Cander bakal balas dendam," ujar Hilo memberitahu.

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang