0.7

295 64 4
                                    

nafas keduanya terengah-engah, berlomba-lomba saling berebut oksigen disekitar. dengan kedua tangan masing-masing saling mencengkram kerah baju, pun wajah lebam dengan darah yang mengalir lambat pada pelipis Elliott. menurutmu apa yang terjadi saat batu diadu dengan batu? ya, tepat sekali, keduanya hancur.

"aku tahu, kita bersaudara. namun sayang sekali, jalan ninja kita berbeda."

makin mengeratkan cengkraman di kerah lawan, Josheniel menarik mendekat saudaranya. ia berbisik tepat dihadapan sang adik, "semua orang pun tahu, kita bersaudara hanya didepan keluarga."

"yeah, aku tidak bisa memanggil kau brothers disini bukan?"

si adik membuat gerakan memutar pada lengannya dan menghempaskan tubuh Josheniel, "seharusnya pun kau tahu, jangan pernah mencampuri urusanku dengan Cassie."

Elliott berusaha berdiri tegap menghadap kakaknya dengan angkuh, seluruh tubuhnya terasa nyeri dan ngilu namun ia berusaha menepis semua rasa sakit tersebut.

dengan seluruh tubuh yang terasa ngilu Josheniel berusaha bangkit, "Nathanael temanku, kau tahu itu."

"dan aku adikmu,"

sekedar untuk informasi saja, Elliott tak akan sudi mengatakannya langsung pada Josheniel saat ini.

merasa namanya disebut, Nathanael melangkah mendekati dua bersaudara yang tengah berkelahi. terlalu rumit untuk diurai dan menceritakan seperti apa awal mula mereka berkelahi, dan bersaudara bukan berarti berkumpul di geng yang sama bukan?

menganggukkan kepala berkali-kali seolah baru saja memahami suatu hal, bibir Elliott tertarik membuat sebuah seringai. "kalian sesama anjing peliharaan penerus perusahaan sedang saling mengasihani rupanya."

bagai api disiram minyak.

kembali Josheniel mencengkeram erat kerah kemeja Elliott, tangannya terkepal akan kembali melayangkan tinjunya pada Elliott. namun pergerakan-nya terhenti saat ia melihat senyuman jahil terbit di bibir Elliott yang robek dan lebam.

"hi brother," seringai jahil terbit pada bibir lebam dan robek Elliott, "apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan?"

Josheniel tersentak, tanpa sadar ia menghempaskan tubuh Elliott sehingga ia tersungkur. tangan Josheniel sedikit bergetar, ia baru menyadari hal; sedari tadi Elliott tak memberikan pukulan yang berarti, dia tak berniat melawannya dengan sungguh-sungguh.

Nathanael meraih lengan Josheniel, menariknya menjauh. seringai sinis terbit di bibirnya, "aah… Elliott sampai jumpa lagi. para anjing peliharaan penerus perusahaan ini pergi dulu, dan sampaikan salamku untuknya." dengan itu Nathanael pergi membawa Josheniel menuju kendaraannya.

meninggalkan Elliott yang terduduk dengan lemas melihat pemandangan punggung kakaknya yang semakin menjauh. bagian mana yang masih bisa di perbaiki? Elliott menertawai keadaannya.

breakeven brotherhood

Krovasakoff manor terasa begitu sunyi,  yang terdengar hanyalah suara sendok terbentur dengan piring. Josheniel memotong daging sapi asap di hadapannya dengan tak minat, tatapannya kosong kedepan.

sekali lagi Josheniel mengangkat kepala, menatap kedua orangtuanya yang juga tengah menyantap makan malam. ayahnya memasang wajah datar seperti biasa, sedang ibunya terlihat tidak biasa; wajahnya sembab, dan terdapat jejak air mata.

Josheniel memicingkan mata, menatap sang ibu dengan raut penasaran. tak seperti biasanya, ibunya selalu berpenampilan rapi dan anggun. namun kali ini, ia bahkan tidak memakai lipstick atau apapun.

BREAKEVEN BROTHERHOODWhere stories live. Discover now