chapter 7

295 24 4
                                    

"aku tidak mengharapkan orang yang akan menjatuhkan ku adalah kau, Ian."

jadi inikah alasan Elliott kembali? untuk menjatuhkannya dengan telak.

"lalu seperti apa hal yang kau harapkan brothers?" Elliott menatap kakaknya dengan sinis, "aku mengalah padamu? begitu?"

benang yang kusut semakin kusut, sebelum lapuk dan menjadi debu yang berterbangan. ternyata memang benar, terlalu rusak untuk di perbaiki.

"VK corporate, harusnya aku bisa menebaknya kau ada disana."

"terlalu bodoh jika kau berpikir aku ada disalah satu anak cabang Krosav Groups."

sekuat tenaga Josheniel menekan kuat emosinya. ia mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih dan sedikit mengeluarkan darah. jika saja yang saat ini ada di hadapannya bukanlah Elliott, Josheniel akan menghajarnya habis-habisan.

"ah, brothers. kau mengecewakan ayah."

Elliott menatap Josheniel dengan raut mencela, sedikit banyak ia senang berhasil menjatuhkan anak kesayangan ayahnya. biarkan tua bangka itu tahu.

"ini baru satu dari banyaknya kejutan yang akan aku berikan untuk ayah kita tersayang brothers, jadi persiapkan dirimu. aku akan segera membuat ini semua adil diantara kita."

"apa definisi adil menurutmu Ian? perhatian ayah? kasih sayang ibu? hak waris utama? katakan padaku hal seperti apa yang kau inginkan, agar kita kembali baik-baik saja."

Elliott menghela napas jengah, ia memandang Josheniel dengan kesal. Josheniel masih saja melihatnya seperti anak kecil, walaupun fakta yang ada mereka hanya terpaut usia lima menit.

"bukankah sudah kukatakan untuk menunggu kejutan selanjutnya untuk ayah kita tersayang."

lima belas menit yang lalu Elliott berhasil menikung Josheniel dengan telak. Mr. Harrington dan Mr. Edmund lebih tertarik dengan penawaran Elliott, mengabaikan fakta bahwa Krosav Groups telah menjadi partner-nya selama lima tahun ini.

namun kemudian didalam rapat hari ini Elliott berhasil melobi keduanya untuk bekerjasama dengan VK corporate, membuat Josheniel sedikit kalang kabut karna kehilangan salah satu pilar perusahaannya.

masih dengan jelas ia ingat, senyuman mengejek Elliott untuknya.

"Elliott Krovasakoff, kau bahagia?" Josheniel menatap lekat netra hitam legam Elliott, "syukurlah jika kau saat ini bahagia, maafkan aku yang tak pernah bisa membuatmu bahagia."

setelah kalimat terakhirnya ia ucapkan, Josheniel memutar arah kakinya. berjalan menjauhi Elliott dan kebisuan diantara keduanya.

mereka bilang, sebuah kata-kata yang indah dapat membantu hidup seseorang. begitu pula sebaliknya, sebuah kata-kata menyakitkan dapat menjatuhkan hidup seseorang.

"kita ke yoo&i kitchen." sekertaris pribadinya mengangguk.

ayahnya akan menghabisi-nya.

sejenak sebelum Josheniel memasuki ruang private didalam restoran dimana ayahnya berada, Josheniel menarik napasnya dalam-dalam. ia harus bisa menghadapi ayahnya dengan tenang.

"kupikir kau tak akan berani datang."

setelah masuk kedalam ruangan private yang dipesan ayahnya, Josheniel hanya mampu berdiri diambang pintu. ia menutupnya namun tetap berdiri disana.

"apa yang terjadi padamu Josheniel? kau taruh dimana otakmu itu? kau mulai berani mengabaikan perintahku sekarang?"

kerap kali, kata-kata jauh menyakitkan daripada pukulan, lalu bagaimana jika kita mendapatkan keduanya? hancur mungkin adalah jawabannya.

BREAKEVEN BROTHERHOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang