0.9

323 57 1
                                    

musim gugur pertama, Elliott dan perantauan-nya. awalnya sedikit sulit untuk membangun suatu relasi yang benar-benar mulai dari nol, namun Elliott sadar, ini adalah tantangan yang Taerrence berikan untuknya. tentu saja Elliott sanggup melakukan-nya.

ia sebenarnya malas mengakui, tapi jangan pernah meremehkan seorang Krovasakoff. mau bagaimana 'pun, Elliott adalah keturunan murni Krovasakoff, tentu saja ia memiliki jiwa businessman dan merasa tertarik dengan angka saham.

Elliott menghela napas panjang, Charles; sekertaris pribadi ayahnya baru saja datang menghampirinya. ia memberikan berlembar-lembar berkas data diri Elliott, mata Elliott memicing tajam. ayahnya tau, sedari awal, namun ia tak mencegah kepergiannya.

dia sengaja membiarkannya.

menerima uluran map dengan setengah hati, Elliott berbisik 'terimakasih' dengan amat sangat pelan. namun Charles dapat mendengarnya, dan ia sangat hafal tindak tanduk anak majikannya saat sedang senang, marah, atau sedih. walaupun terkadang, Charles tak dapat membaca mata Elliott. karena ada terlalu banyak hal di sana.

di ujung bibirnya yang mulai berkerut, Charles tersenyum teduh. hatinya sedikit tenang melihat tuan mudanya tampak sehat dan baik-baik saja.

"tuan muda, boleh saya ber istirahat di sini sembari menunggu jadwal penerbangan saya?"

"mmhhmm."

gumaman Elliott pertanda 'ya' dan Charles mengerti hal itu, "terimakasih tuan muda."

hening. Elliott memejamkan mata, dengan tubuh sepenuhnya ia sandarkan pada sandaran sofa. tak lama Charles bangkit berdiri, ia melangkahkan kaki menuju pantry, meraih dua buah gelas dan mulai menyeduh kopi instan.

"nyonya merindukan anda, tuan muda."

secara refleks, Elliott membuka kelopak matanya yang terpejam. topik pembicaraan tentang seorang ibu memang selalu menjadi hal sensitif untuknya.

"Charles, aku tahu kau menyayangi dan peduli padaku. tapi kau tak perlu menghiburku seperti itu."

jika ada survei mengenai ibu terburuk di dunia, maka nyonya Krovasakoff berada diurutan teratas.

masih berusaha menggoyahkan komitmen tuan mudanya, Charles memasang wajah serius dan berbicara dengan nada se-meyakinkan mungkin.

"bagaimana jika saya tidak sekedar menghibur anda?"

Elliott kembali memejamkan matanya.

"kalau begitu telingaku yang berkarat."

Elliott memang terbuat dari sesuatu yang keras. hampir sama seperti batu karang.

•••

musim gugur tahun kedua Elliott di benua Griffithstyl. masih sedikit asing, namun jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

tujuan Elliott pergi hingga sejauh ini adalah untuk fokus belajar melampaui si brengsek Josheniel, yang semakin hari; semakin sulit digapai.

awalnya, memang seperti itu.

namun sekarang telah berubah, Ayunna benar, pemandangan di balik punggungnya jauh lebih indah, dan rumput yang ia pijak pun juga berwarna hijau. lalu mengapa Elliott pergi? karena ia bukan seorang masokis, yang akan terus diam saja bahkan menikmati saat disakiti. Elliott normal dan benci rasa sakit.

dengan menggunakan (memanfaatkan) Taerrence, Elliott meniti jalan yang baru. ia sadar, ia tahu. apapun alasannya, pergi tanpa pamit adalah tindakan pengecut. ia tahu dan ia tak peduli.

•••

musim gugur tahun ketiga, Elliott berjalan menyusuri sungai Cyx, sungai yang begitu terkenal di negara ini. sepanjang langkah kakinya berpijak, Elliott mengembangkan senyumnya pada siapapun yang berpapasan dengannya. moodnya sangat baik, begitu baik.

BREAKEVEN BROTHERHOODOù les histoires vivent. Découvrez maintenant