bonus

8K 236 11
                                    

Punten!
Ini bonus, tapi official pair gak papa ya?

Iyaaa, gak papa....

(CHOI SAN X JUNG WOOYOUNG)

Lets start

....

Terhitung sudah tiga jam lebih semenjak Wooyoung mendudukkan tubuhnya di balik meja sekretarisnya setelah waktu makan siang usai. Selama itu pula San tak mengalihkan pandangannya dari sosok pria Jung itu sedikitpun. Tatapannya semakin datar kala mendapati orang yang sedari tadi dilihatnya mulai beranjak dari duduknya, lalu berjalan ke arah ruangannya dengan membawa beberapa map.

Begitu telinganya menangkap ketukan pada pintu ruangannya, San buru-buru memakai kacamatanya lalu memutar kursinya menghadap jendela besar di belakangnya.

"Masuklah!"

Suara sepatu yang bersinggungan dengan lantai memasuki pendengaran San, hingga dengan segera ia memutar kembali kursinya, menghadap seorang pria yang merupakan sekretarisnya.

"Ada apa, Woo?" dapat San lihat tubuh wooyoung yang sedikit tersentak kala mendengar suaranya yang ia buat sedatar mungkin.

Tanpa sadar, Wooyoung menelan ludahnya dengan susah. Otak kecilnya terus berpikir, apakah pria Choi di hadapannya itu sedang dalam mood yang buruk? Kenapa auranya terasa gelap sekali?

"Wooyoung?" ah, kenapa dia melamun? Jung Wooyoung bodoh!

Dengan segera, ia melangkahkan kakinya– mendekati meja kerja milik atasannya itu, "I-ini berkas yang harus anda tanda tangani, pak." ujar Wooyoung sembari meletakkan tiga map yang dibawanya ke atas meja San.

Sedangkan San hanya menatap Wooyoung sambil menaikkan sebelah alisnya. "K-kenapa, pak?" tanya Wooyoung.

"Kemari!"

Wooyoung merasa ragu, tapi mau tak mau ia berjalan memutar meja San hingga berdiri di sebelah pria Choi itu.

"Bacakan itu untukku, aku sedang malas membaca."

Wooyoung mengangguk patuh, diraihnya salah satu map dengan warna biru sebagai sampulnya. Ketika tangannya baru membuka halaman pertama dari map itu, ia terkejut kala tiba-tiba tubuhnya terasa ditarik sampai terduduk di atas pangkuan seseorang dengan posisi membelakangi.

"Pak S—" kalimatnya terpotong saat san menempatkan telunjuknya di depan bibir Wooyoung, memberi gestur pada pria Jung itu untuk diam.

"Berhenti memanggilku seperti itu."

Tubuh Wooyoung meremang hanya karena mendengar suara San yang setengah berbisik. "T-tapi kau itu atasanku, sudah sepantasnya aku memanggilmu begitu."

San menggeleng pelan. Kedua tangannya ia lingkarkan pada pinggang ramping Wooyoung, memeluknya dengan erat. Sedangkan kepalanya ia tumpu di atas bahu Wooyoung. "Tidak, selama hanya ada kita berdua. Panggil aku San atau..." San mendekatkan bibirnya ke telinga kanan Wooyoung. "...daddy," lalu dilanjut dengan jilatan dan kuluman pada cuping telinga Wooyoung.

"Nghhh, S-San,"

"Woo?"

"I-iya, San?"

"Kau tahu apa kesalahanmu, bukan?" tangan San mulai menyusup ke dalam celana bahan yang dikenakan Wooyoung, meremas pelan penis Wooyoung dari balik celana dalamnya.

Wooyoung menggeleng, sungguh ia tak tahu kesalahan seperti apa yang sudah diperbuat olehnya. "A-aku tak tahu nghhh... Sanhh!"

"Benarkah?" tanpa perasaan, San meremas penis Wooyoung dengan kasar. Membuat empunya menjerit sakit. Tangannya bergerak untuk melepaskan tangan San yang masih menggenggam penisnya.

¡eres muy sexy!«Oneshot ATEEZ🔞Where stories live. Discover now