"wanna sex with me baby boy?"
"eunghhh, yes yes yeshhh"
Warning!
•BXB
•yang ditulis didepan TOP, belakang BOTTOM.
•bahasanya nyeleneh!
•gak tau lagi, baca aja lah kalo maksa
•dosa tanggung sendiri tapi, awokwok
Sepanjang lorong kelas tampak sunyi karena sekolah sudah usai beberapa menit yang lalu, tepatnya tiga puluh empat menit yang lalu. Membuat semua siswa yang tidak berkepentingan lebih memilih langsung meninggalkan sekolah untuk pulang, atau barangkali berkumpul di beberapa cafe estetik dekat sekolah terlebih dahulu.
Lapangan sekolah menengah atas itu tampak sedikit berisik karena kehadiran anak basket yang berlatih, juga beberapa coach yang memberi aba-aba bagi anggota tim yang mendapatkan penanganan, seperti diajarkan lebih untuk menghadapi pertandingan beberapa hari lagi.
Didepan ring sana terlihat seorang siswa dengan jersey basket hitam tampak mendribble bolanya dan beberapa saat kemudian tangannya yang membawa bola tampak mengarahkan bola memasuki ring.
Ahh...
Poin untuknya yang langsung ditepuk tangani oleh beberapa teman sesama anggotanya yang juga sedang latihan maupun sedang istirahat duduk-duduk dipinggir garis lapangan.
"Eyy, ponselmu berbunyi!" seru temannya yang sedang istirahat.
Disana tampak temannya yang mengangkat ponselnya diudara, mengisyaratkan dia untuk segera datang sebelum nada dering diponselnya menghilang.
Tangannya terulur memgambil benda pipih dari tangan sang teman, melihat siapa yang menelponnya dengan menilik deretan huruf dilayar.
Oh, hyungie rupanya...
Dengan sigap jongho melangkahkan kakinya menjauh dari kebisingan lapangan, menggeser ikon hijau yang bergerak naik turun dilayar, lalu mendekatkan benda bercase bening itu ketelinganya, mendengarkan dengan seksama apa yang akan dikatakan oleh hyungnya diseberang sana.
Padahal seharusnya ia juga ada ekstrakulikuler musiknya kan?
"Aku belum selesai latihan hyung,"
"...."
"Memangnya bisa?"
"...."
"Okey"
Sambungan terputus, dengan mata berbinar jongho mulai berlari mendekati sang pelatih, mengatakan sebuah alasan yang bisa membuatnya menemui seseorang diseberang telepon tadi, ia sudah dipanggil.
Suara hentakan sepatu memenuhi koridor lantai dua gedung utama sekolahnya, ia sedikit berlari karena tidak mau membuat orang yang menunggunya harus menunggu lebih lama lagi.
Pintu terbuka, angin segar langsung menyambutnya, membuat tubuh berbalut jersey basket yang sedikit basah terkena keringat itu merinding dingin, didepan sana ada seseorang yang sedang memainkan ukulelenya, duduk dibangku panjang rooftop sekolah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
