Sequel The Cruel Boyfriend.
Setelah pernikahan Nean dengan gadis yang dicintainya batal karena dirinya terjerat dengan kasus pembunuhan, Nean memutuskan hidup dalam rasa rindu dan pencariannya. Sampai suatu hari dia bertemu dengan gadis pujaannya na...
"Terdakwa dihukum selama 20 tahun penjara, sesuai pasal 340 KUHP karena pembunuhan berencana!" tegas hakim yang sudah mengetuk palunya dengan nyaring.
Sang pelaku menunduk tidak berdaya, bahkan orangtuanya sudah lemas tidak bertenaga tidak kuat menahan rasa sedihnya. Hukuman yang dia terima selama duapuluh tahun membuatnya tidak bisa berkutik, dia hanya menatap beberapa orang terdekatnya dengan pasrah. Lalu memberikan senyuman sekedar memberitahu bahwa dirinya tidak apa-apa dan untuk memberi kekuatannya bagi diri sendiri.
Mungkin kemarin terakhir kali dia merasakan bebasnya menghembuskan napas udara segar tanpa mendekam di ruangan pengap, dibalik jeruji besi yang dingin. Air matanya menetes begitu saja saat polisi sudah membawanya pergi dari ruangan sidang keputusan hari ini yang akan dia ingat sampai mati sekalipun. Entah kapan dia bisa keluar atau tidaknya, apakah dia masih bisa bertemu keluarganya, apakah umurnya masih panjang?
Bahkan dia tidak akan merasakan namanya cinta, kehilangan semua kebahagiaan dan merelakan orang yang dicintainya bebas di luaran sana mencari kebahagiaan tanpa menunggunya. Mempunyai kehidupan dan keluarga, dibanding dirinya menua tanpa bersama seseorang.
Saat hendak keluar dari ruangan sidang, matanya berpapasan dengan seorang laki-laki memakai kacamata hitamnya, tersenyum dengan sinis beberapa saat lalu menatap dirinya dengan mata yang tajam.
"Lo salah cari lawan," katanya hampir seperti berbisik, "Rasain aja dinginnya penjara," lanjutnya, lalu melambaikan tangan, sambal menjauh.
Seolah memberikan ucapan perpisahan terakhir kalinya.
Dia adalah Abiputra Nean Alterio, melihat bagaimana sengsaranya sang pelaku pembunuhan didakwa dengan waktu lama.
***
Seneng ga lo semuanya? Mampus tuh gua lanjut lagi ceritanya!
Lanjot gak nih ngab?
Komen aja, asal komenanya ga kayak mulut tetangga.
Makannya komen yo yang banyak, sedekah huruf doang nih. Tunggu aja lanjutannya, sabar ya satu-satu cerita si Denjel aja baru lahir jadi Author akan menduakan kasih sayangnya sama cerita lain.
See u
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
