BAB 4

7.6K 749 153
                                    

Yuu jangan lupa berkomentar ria, karena komenan kalian the best 4 eveh 😭😭✋

Selamat membaca tim uwuw



"Nean dia cantik banget," kata Misha, dia terkejut melihat apa yang ada di depan matanya. Nean hanya bergumam dia tahu apa yang dikatakan Misha, tentang Belva.

"Kezia yaampun," kata Misha membekap mulutnya, Nean yang mendengar kata tersebut melihat kearah Misha tersentak.

Hingga dia mengalihkan pandangannya ke panggung, jantungnya berdegup kencang melihat seseorang yang tidak asing di matanya.

Gadis yang berjalan di belakang Belva di panggung sana, rambutnya yang berwarna pirang dan juga gaun dipakainya, membuat dia terlihat lebih dewasa dan memukau.

 Gadis yang berjalan di belakang Belva di panggung sana, rambutnya yang berwarna pirang dan juga gaun dipakainya, membuat dia terlihat lebih dewasa dan memukau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan mereka tidak bertemu karena dia berjalan dengan fokus juga elegan, auranya berbeda.
Tidak seperti lima tahun sebelumnya, Nean merasakan dia bertambah cantik. Matanya tidak henti untuk melihat Kezia di atas panggung, perasaannya campur aduk karena ini pertemuan pertama setelah sekian lama.

Tangannya mengepal merasakan berbagai rasa, dia ingin berlari dan merengkuh tubuh itu. Memeluk miliknya yang pernah ada dalam genggaman tangannya, namun ada sesuatu yang menahannya. Tatapan Nean menjadi nanar, dia tidak berbohong untuk berpura-pura tidak peduli.

Bahkan dia ada di hadapannya dengan wajah tidak berdosa, Kezia berjalan melewatinya begitu saja. Nean hanya butuh satu langkah menggenggam Kezia, tetapi mengapa tubuhnya menjadi kaku tiba-tiba.

Kezia berjalan kembali menuju belakang panggung, Nean berdiri untuk menyusul Kezia ke sana. Entah langkah kakinya membawa dirinya harus bertemu, bahkan dia ingin menanyakan beberapa alasan kenapa gadis itu pergi.

Tidak ada yang melarang dirinya untuk masuk ke dalam sana, dia juga yang mempunyai wewenang tinggi di sini. Sampai di belakang panggung dirinya memerintah ke beberapa staf di sana.

"Tolong panggilkan gadis berambut pirang itu," katanya kepada staf di sana.

Nean menunggu di ruangan yang emang khusus di sana, dan untungnya Nean bisa masuk dikarenakan dirinya memang orang penting berlangsungnya dalam acara ini.

Pintu terbuka memperlihatkan seorang gadis yang nampak anggun memakai busana tadi, mata mereka bertemu. Nean bangkit dari sofa dan menatap mata yang dirindukannya, keduanya saling menatap. Dia adalah Kezia, gadis tersebut sekarang nampak dewasa di mata Nean.

Langkah Nean terus mendekat menghampiri Kezia yang nampak membeku tidak bisa bergerak, hingga jarak mengikis keduanya, mereka saling berhadapan. Kezia melihat ada kilatan marah di dalam diri Nean, juga tatapan sendunya.

Matanya berkaca-kaca memandangi wajah tampan Nean. Mereka hanya bisa menatap sedekat ini, selama lima tahun berpisah, hati Nean berdenyut nyeri memandang gadis yang ternyata masih mengusiknya sampai saat ini. Matanya tetap tidak melepas raga seorang manusia di depannya, yang memandangnya kagum dengan perasaan yang sama seperti Nean.

My Cruel Ex Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang