BAB 1

10.8K 788 145
                                    

Cie lanjut euy, ada yang kangen?

Jangan lupa komentarnya yah gais, moodboster banget liat komentar kalian.

Selamat membawa semuwanya!



Suara hentakkan musik terdengar sangat nyaring, dan lampu yang berkerlip tidak tentu. Seorang laki-laki meminum beberapa gelas alkohol, wajahnya nampak dingin dan datar.

Tidak ada tanda-tanda dia tumbang karena minuman tersebut, beberapa wanita datang menghampirinya merayu dan memegang beberapa bagian tubuhnya. Dia tidak ingin bermain-main untuk saat ini.

"Gila, masih sama aja kayak dulu lo, minum ga tumbang juga," kata Alex disamping cowok bernama Nean.

"Lo aja lemah," katanya dingin.

Memang Alex dan Nean kembali bersama dalam artian mereka memutuskan berbaikan dan menjalin persahabatan, melupakan masa lalu yang pernah mereka alami. Menjadikan sebuah pembelajaran yang berarti.

"Seneng-seneng gih, banyak tuh cewek ngantri mau sama lo," kata Alex terkekeh, mencoba menghibur Nean.

Nean kembali menjadi seseorang yang sangat ditakuti, bahkan sikapnya lebih keras dari sebelumnya. Dia menjadi Nean yang penuh kekejaman dan sangat dingin, tidak akan memberikan ampun untuk siapa saja yang mengusiknya. Semenjak kepergian seseorang dan dibebaskan akan tuduhan dia membunuh, membuat sikap Nean berubah.

Seolah perasaan dan harga dirinya terbunuh, akan kejadian membuatnya kehilangan seseorang dan membuat dirinya menjadi lebih keras kepala. Hubungannya dengan Alex dekat kembali dikarenakan dia mempunyai bukti bahwa Ray tidak meninggal dibunuh olehnya, dia mempunyai bukti mengarah kepada orang lain.

Hal tersebut membuatnya terbebas dari fitnah, bahkan dia ingin sekali memaki para polisi itu yang begitu seenaknya memperlakukan dia saat di sel tahanan menunggu keputusan sidang.

"Bosen, ceweknya gitu-gitu aja," kata Nean bosan, dia tidak tertarik dengan apa yang dia saksikan di depan matanya beberapa wanita itu nampak mencari perhatian kepada Nean.

"Gue ke markas deh," katanya pergi dari klub tersebut.

Namun saat di ambang pintu dia melihat seorang gadis yang nampak sedang ditarik oleh seorang cowok sedang mabuk, gadis itu nampak ketakutan dan memohon dilepaskan. Jantung Nean nampak berdegup, gadis itu sama seperti dia.

Nampak lemah dan tidak bisa melawan.

Nean langsung menghampiri cowok tersebut dan menendang perutnya, hingga dia tersungkur akan tendangan Nean. Cowok itu menatap Nean dengan sengit.

"Jangan ikut campur lo!" teriaknya.

"Lo jangan kasar sama cewek," kata Nean dengan nada datarnya, wajahnya nampak biasa saja, tetapi dalam hati dia ingin sekali menghabisi orang di hadapannya.

Cowok itu pun mengeluarkan pisau dari saku celananya dan ingin menyerang Nean, tetapi cowok tersebut menghindar dia langsung menyiku lengannya dan memukul ulu hatinya oleh kepalan tangan.

Titik terlemah seseorang dan membuat sang lawan akan kalah, lalu tumbang secara perlahan seperti sekarang. Nean berbalik kepada gadis tersebut, dia memberikan beberapa  lembar uang berwarna merah.

"Pulang, tempat ini nggak cocok buat bocah," katanya berlalu pergi begitu saja.

***

Nean pulang ke rumahnya, dia sudah tidak menempati apartemen tersebut kurang lebih lima bulan. Banyak sekali kenangan di sana yang tidak ingin dia lihat, hal tersebut membuatnya merasakan sakit dan juga patah hati yang hebat. Di depan pintu sudah ada Misha yang sedang menggendong adiknya di ruang tamu.

My Cruel Ex Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang