BAB 11

5.9K 501 35
                                    

Yok naikin lagi eforia komentar kalian :(





Lima tahun yang lalu....

Seorang cowok di tengah malam, sedang berada di luar tentunya tidak sendirian. Dia berada di persimpangan jalan yang sepi, di sana ada mantan sahabatnya yang pernah akrab dengan dia. Tidak lain adalah Nean dan juga Ray, mereka bersitegang karena suatu masalah. Tentunya Ray menginginkan Kezia sedangkan Nean tidak ingin miliknya direbut oleh siapapun itu.

"Lo gagu, tolol! Udah tahu dia milik gue mau lo embat?" tanya Nean meremehkan.

"Gue mau bawa hati Luna, nggak butuh cewek kayak dia. Gue baikin dia karena ada sesuatu yang gadis gue cintai di dalam tubuhnya!" teriak Ray dengan lantang, Nean terpaku dengan pengakuan Ray. Tangannya mengepal karena kesal, bahkan dia menahan kekesalan begitu dalam.

Sinting, batinnya.

"Dengan lo gini, apa Luna senang? Nggak njing," kata Nean kesal. "Nggak guna gue diem di sini, ngadepin orang yang tololnya masih disimpen apik."

"Gue mau Kezia," katanya dengan enteng hal tersebut mengundang tawa Nean yang keras di malam seperti ini.

Menggema dan sangat dominan, tawa yang menakutkan bagi setiap orang mendengarnya, bukan tawa bahagia seperti biasanya. Melainkan sesuatu yang menyeramkan bagi orang lain dengar, Nean menatap nyalang dan mencemooh ke arah Ray.

"Sok keras lu, bego lu udah nyampe mana sih?" tanya Nean. "Nggak semudah itu lo bawa dia, basi gue nemuin lo di sini mending gue pergi," lanjutnya lalu melangkahkan kaki meninggalkan Ray.

"Cewek murahan gitu mau lo pertahanin, udah digilir Denzel aja masih mau. Bekas gue aja mau dipungut, sampah!" teriakan Ray kali ini membuat langkah Nean terhenti, dadanya bergemuruh dengan dahsyat.

Tidak boleh ada satu orang yang menghina Kezia dan melukai hatinya, karena dia susah payah membuat gadis itu bahagia dan merasa aman. Dan dia tidak ingin mendengar perkataan laknat juga tidak benar tersebut.

"Bosen hidup rupanya lu," gumam Nean.

Nean langsung melayangkan bogeman mentah sangat keras kepada Ray hingga cowok tersebut terpental karena pukulan kerasnya, dalam tenaga memang Ray selalu kalah dengan Nean. Tetapi dia tidak akan kalah kali ini kepada lelaki seperti dia.

"Malem ini gue pastiin lu bangun di neraka!" kata Nean penuh penekanan, dia membawa tubuh Ray yang terkapar, pukulan tiba-tiba Ray mengenai rahang Nean saat dirinya bangkit dengan keadaan sempoyongan. Namun itu tidak menyakitkan baginya, bahkan Nean terkekeh sinis karena pukulan yang tidak menyakitkan dari Ray.

"Inget lo bukan tandingan gue," gumam Nean.

"Rela kotorin tangan lo demi cewek lemah kayak gitu?"

Nean tidak habis pikir dengan jalan pikiran Ray, dia yang menginginkan Kezia tetapi cowok tersebut menghina Kezia secara bersamaan. Amarah Nean selalu tersulut jika seseorang membawa masalahnya yang disangkut pautkan dengan gadisnya, apalagi dia tidak akan pernah rela. Jika nama Kezia keluar dari bibir kotor milik pecundang dihadapannya.

Dengan gerakan tiba-tiba, Nean mengunci leher Ray dan membanting tubuhnya keras ke aspal, membuat Ray memekik kesakitan. Bahkan tidak sampai di sana, dirinya juga menginjak tanpa rasa belas kasihan pada kaki kanan Ray hingga terdengar suara retakan tulang yang mungkin kini lututnya cedera. Gelap oleh emosi yang menguasai tubuhnya, Nean tidak peduli jika Ray mati ataupun sekarat malam ini. Karena rasa amarah yang dia pendam setelah sekian lama ingin Nean luapkan. Menurutnya Ray pantas mendapatkan perlakuan seperti ini.

"Setelah lo rebut Luna dari gue, lo bawa Kezia buat lo sendiri?" tanya Nean dengan napas menggebu.

"Cukup Luna yang jadi korban keserakahan lo, karena Kezia tidak boleh merasakan penderitaan dan memiliki nasib hidup yang sama seperti Luna. Gue, Nean Alterio nggak bakalan lepasin sesuatu yang udah jadi milik gue dengan cuma-cuma. Kezia milik gue, dan kalau lo mau merebutnya, gue jamin lo nggak bakalan dapetin dia sampai lo udah di neraka sekalipun!"

My Cruel Ex Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang