BAB 17

5.3K 557 66
                                    

Liat komenan cepet banget naiknya. Panik nggak? PANIKLAH MASA ENGGA WKWKWK.

Mangga dibaca tripple updatenya.





Nean keluar dari ruangan rapat dengan wajah nampak kesal, bahkan Dimas bisa merasakan auranya begitu menakutkan, mereka berdua berada di ruangan kerjanya.

Setelah selesai rapat tadi dengan David, Nean mengeraskan rahangnya nampak dalam keadaan bad mood, itulah yang Dimas rasakan. Oh, dan tidak lupa wajah David nampak pias, sayangnya Dimas tidak menyaksikan apa yang terjadi di dalam sana.

"Lu kenapa sama si pak tua?" tanya Dimas.

"Anaknya demen sama gue, tapi gue udah punya calon," kata Nean tidak acuh dengan memeriksa kembali berkas tadi.

"Yaelah ceritanya mau jodohin lo gitu?" tanya Dimas merasa heran, mungkin saja David ingin anaknya dengan Nean agar anaknya mempunyai keturunan Alterio yang tajir melintir setiap turunannya.

"Biasa caper," celetuk Nean asal.

"Ngebet banget si bapak," kata Dimas merasa heran. 

Memang sih Belva adalah gadis tercantik yang dimiliki perusahaan Almedia, tetapi jika disandingkan Kezia nampaknya masih unggul Kezia.
Dimas mengakui itu sendiri, karena Kezia memiliki inner beauty miliknya sendiri yang tidak dapat didefinisikan.

"Gue cabut, kerjaan gue udah beres nanti lo urus bagian lo udah gue pisahin," kata Nean.

Nean kembali meninggalkan kantornya disaat hari sudah mulai sore seperti ini, menuju basemant mobilnya berada. Lalu membawa mobil mewah miliknya itu meninggalkan kantor dan menjalankannya tidak dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi, dia membawa mobilnya dengan kecepatan normal. Tetapi di persimpangan jalan yang lumayan sepi Nean lewati ada mobil yang melaju kencang dan itu disadari oleh Nean. 

Tangannya begitu gesit memutar stir mobilnya dan membanting ke arah kanan hingga menabrak pembatas jalan, tidak terlalu kencang namun dia yakin mobilnya pasti lecet dan rusak.

"Brengsek mobil gue rusak," kata Nean dengan memperhatikan mobil yang sudah rusak di bagian kanannya, penyok. 

"Sialan tuh orang!"

Dia mengusap wajahnya dengan kasar dan penuh kekesalan, dan dengan pasrah tanpa ingin menunggu jemputan Nean akhirnya pergi meninggalkan tempat itu memakai mobil yang dalam keadaan rusak namun masih bisa berjalan.

Dia tidak ingin menunggu jemputan terlalu lama, apalagi ini sore jam kantor selesai dan jalanan akan macet.

***

"Sini tangkep kak Kezia," kata Kezia yang sedang bermain di halaman belakang rumah Vanka yang luas, di bawah rindangnya pohon.

 Mereka bermain barbie, masak-masakkan menikmati kebersamaan yang terjalin antara dan adiknya Nean. Kezia  tidak pernah merasa risih akan sifat Vanka, dia justru begitu gemas dengan Vanka yang sudah dia anggap adik sendiri. Kini mereka sedang bermain permainan kejar-kejaran hingga keduanya terkikik geli.

"Ih awas kak Kejia nanti aku tangkep, polisi ayok tangekp penjahatnya," kata Vanka menjadikan sebuah barbie menjadi ponsel dadakannya kali ini, Kezia langsung berlari kecil menghindari Vanka yang nampak kesal dan sudah hampir menyerah mengejarnya.

"Aduh kak udahan, kaki Vanka sakit," kata Vanka duduk di rumput dengan meringis kesakitan.

"Eh kenapa sini kakak liat," kata Kezia dengan cemas melihat Vanka yang nampak meringis kesakitan, namun saat Kezia mendekat justru Vanka kembali lari kearahnya dan memeluk kaki Kezia erat.

My Cruel Ex Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang