SEASON 2.2

3.9K 394 32
                                    

Jangan lupa ramein yok!

Tandai jika ada typo, terima kasih.

Kezia melengguh dan perlahan badannya menggeliat di atas ranjang, menguap lalu membuka matanya memperhatikan sekitar.

Ternyata dia tertidur dalam dekapan Nean saat dirinya menangis, Kezia mengusap perutnya yang berbunyi. Memang dia mudah merasakan lapar dikehamilan nya yang terbilang muda ini, bahkan untuk satu porsi saja mungkin mana cukup untuk dirinya. Kemudian dirinya mengusap perut sambil tersenyum menatap perutnya yang masih datar.

"Anak bunda laper ya?" tanya Kezia terkekeh sendiri dengan ucapannya sendiri.

"Bunda ya?"

Nean menghampiri Kezia dengan diikuti maid membawa nampan makanan juga susu ibu hamil, dan beberapa macam buah-buahan yang sudah dipotong.

Sejak tadi Nean tidak kuasa menahan senyum ketika tangan kecil istrinya mengelus perut berisikan calon anaknya, Kezia memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'bunda'.

"Kamu belum makan. Sekarang makan dulu, kasian anak aku nanti kelaparan."

Nean menyerahkan satu mangkuk makanan penuh kepada Kezia, sedangkan istrinya nampak enggan melihatnya dia langsung menatap Nean dengan memelas, ya Tuhan Nean tidak sanggup melihatnya ini terlalu menggemaskan.

"Kenapa lagi Bunda?" tanya Nean lembut.

"Maunya suapin," rengek Kezia, Nean terkekeh kecil dan langsung menuruti keinginan istrinya yang memang manja ditambah sedang mengandung bertambah manja.

Perlahan beberapa suapan masuk ke dalam mulut Kezia, wanita yang sedang mengandung ini nampak senang dan lahap saat makan.

Bahkan setiap tatapan mereka saling bertemu Kezia tidak mampu menahan senyuman manisnya, seperti orang yang baru jatuh cinta. Nean menyadari perilaku imut istrinya hanya terdiam memasang wajah santai, padahal dalam hati sudah ingin tertawa sambil memeluk erat wanita kesayangannya.

"Makannya yang banyak biar anak aku juga sehat," ungkap Nean lembut, tangan besarnya jatuh menyentuh perut Kezia terhalang lapisan kain.

Mengusap dengan lembut dan penuh rasa hati-hati tidak ingin membuat calon manusia di dalam tubuh ini juga sang pemilik tersakiti.

"Udah abis," kata Kezia menunjuk mangkuk di tangan Nean, lalu dia beralih meminum susu ibu hamil seperti biasanya hingga tandas tanpa ada satu tetes pun tersisa.

"Good girl." suaminya mengusap kepala Kezia gemas.

Setelah membereskan beberapa peralatan makanan oleh maid-nya kini tersisa Kezia dan Nean berdua di kamar.

Nean memutuskan untuk mandi karena merasa badannya lengket, dan setelah itu Kezia berinisiatif untuk memberikan baju yang akan Nean pakai malam ini. Dia ingin Nean tidur dengan memakai baju tidak bertelanjang dada, walaupun sudah kebiasaan lama setidaknya tidak sampai tiap hari seperti itu.

Kezia khawatir akan kesehatan Nean, bagaimana dia bisa tidur tanpa masuk angin?

Sejenak dia melirik ke arah jendela samping pintu balkonnya, bulan dan bintang kini menghiasi langit dengan indah.

Kezia menatapnya pun berbinar, karena kemarin dia memang ingin sekali melihat indahnya langit bertabur bintang. Namun kemarin hanya gelap gulita tanpa keindahan yang biasa semesta berikan pada mahluk bumi. Dengan cepat Kezia langsung membuka pintu balkon kamar mereka, hembusan angin menyapu kulit rapuhnya membelai terasa dingin.

Pemandangan di atas sana sangat indah jika dilewatkan untuk malam ini, biarlah kali ini Kezia menjadi istri nakal bagi Nean. Melanggar aturan keluar malam atau diam di balkon kamar saat musim dingin seperti ini.

My Cruel Ex Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang