Reuni

79.2K 3.1K 1.1K
                                    

Sorak-sorai di lapangan basket terdengar hingga ke penjuru sekolah. Anggota tim saling berpelukan di tengah lapangan. Tidak sia-sia pengorbanan mereka selama dua bulan ini berlatih giat.

Seorang lelaki manis bertubuh kurus datang menghampiri kumpulan tersebut.

"A-Aku menyukaimu. Maukah kau menjadi kekasihku." ujar lelaki itu gugup. Dipilinnya ujung seragam yang dia kenakan. Butuh waktu bagi lelaki manis itu memantapkan hatinya untuk mengutarakan perasaannya pada lelaki yang diam-diam dia sukai.

"Kau bilang apa tadi?"

"A-Aku menyukaimu. A-Apa kau," ulangnya.

"Tidak!"

"A-Apa maksudmu?"

"TEMAN-TEMAN!" teriak si kapten basket. Pemuda yang diam-diam dia sukai.

Mendengar teriakan sang kapten basket, suara yang tadinya bising karena kemenangan tim mereka melawan sekolah tetangga pun hening. Mereka yang masih berada di lapangan pun memusatkan perhatiannya ke tengah lapangan kembali.

Eh, siapa lelaki itu? Kenapa dia bisa berada di sana? Begitulah isi hati anggota tim dan suporter.

"DIA BILANG, DIA MENYUKAIKU!!" teriak sang kapten basket kembali.

Mendengar itu, semua orang tercengang. Kaget saat ada orang tidak jelas asal-usulnya menyatakan perasaan pada sang kapten idola mereka. Lelucon macam apa ini. Begitulah yang menjadi isi hati orang-orang yang melihat adegan 'mari menyatakan perasaan pada sang kapten basket'.

"Kau, siapa namamu?" tanya sang kapten basket pada lelaki di depannya.

"N-Namaku Jaemin." lirih Jaemin, si lelaki manis.

"DENGAR JAEMIN, KAU BUKAN TIPEKU!! TIPEKU JAUH LEBIH BAIK DARI DIRIMU!! APA KAU TIDAK SADAR SEBERAPA JELEKNYA KAU HAH!!" teriak sang kapten basket tanpa perasaan membuat sorak-sorai kembali terdengar dari penjuru lapangan.

"A-Aku,"

"Lihatlah dirimu. Apa kau tidak merasa dirimu begitu jelek. Kacamata setebal ini, pakaian lusuh. Aku yakin kalau uangpun kau tak punya. Jadi jangan bermimpi kalau kau bisa bersanding denganku." ujar lelaki itu kasar. Tak dia pedulikan tatapan terluka Jaemin untuknya.

Jaemin tidak akan pernah menyangka kalau dia akan dipermalukan seperti ini di depan banyak orang.

Tatapan mencemooh yang mereka layangkan untuknya. Membuat tubuh kurus si manis bergetar.

"Kau tidak penasaran seperti apa tipeku?" tanya lelaki tampan itu.

Tanpa menunggu jawaban dari Jaemin, lelaki itu memanggil perempuan yang selama ini selalu mendukungnya. Ya, perempuan yang menjadi tipe idaman sang kapten basket adalah sahabatnya sendiri.

Rasanya dua lipat lebih sakit saat tahu kalau kau dikhianati oleh sahabatmu sendiri.

Air mata yang sedari tadi coba dia tahan pun luluh sudah. Jaemin tak kuasa menahan isakannya saat melihat 'pengkhianatan' di depan matanya itu.

"Hai Jaemin, terkejut ya."

Bisa-bisanya perempuan itu tertawa di atas penderitaannya.

"K-Kau?"

"Bagaimana Jaemin, kami serasi bukan? Aku cantik, dia tampan." ujar perempuan cantik itu sambil berjalan mengitari Jaemin. Tatapan merendahkan dia layangkan untuk 'sahabatnya'.

"Bandingkan dengan dirimu. Kau tidak ada apa-apanya denganku." lanjutnya lagi tanpa perasaan. Perempuan cantik itu kembali berdiri di samping si lelaki tampan.

EROS | Nomin [🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang