Affair

47.9K 2.5K 948
                                    

"Sayang, nanti malam aku mau menginap di rumah teman. Boleh?" wanita cantik itu bertanya pada sang suami yang masih menyesap kopi panas yang sudah dibuatkan oleh istrinya itu.

"Kapan?"

Hah? Kapan apanya? Nampak ekspresi kebingungan terlihat di wajah cantik wanita itu.

Pria tampan yang sedang menyesap minumnya hanya dapat mendengkus. Wajah datar sedatar papan talenan yang sedang dipakai untuk memotong sayuran oleh adik dari istrinya itu, tiba-tiba mengeras. Membuat wanita cantik itu meneguk ludah gugup.

Memangnya dia salah apa? Kenapa suaminya terlihat marah seperti ini.

"Kapan kau akan berangkat." tanya sang suami kembali. Pria tampan itu sudah terlanjur kesal dengan istrinya yang tiba-tiba lemot begitu.

"Ah, itu, nanti sehabis sarapan."

Wanita cantik yang sedang memakai kuteks itu pun sesekali melirik sang suami. Menunggu jawaban.

"Hm." gumam si tampan.

Chup!

"Terima kasih Sayang."

Dikecupnya pipi mulus si pria tampan. Wanita cantik itu kembali berkutat dengan sebotol kuteks yang sedang dia pakai. Hari ini harus tampil menarik. Begitulah isi pikiran si wanita cantik bermarga Na itu.








🐇🐰🐇






Sarapan pagi itu terasa hening. Tidak ada percakapan karena pria tampan itu tidak suka kalau ada orang yang berbicara saat sedang makan. Begitulah peraturan yang diterapkan di rumah ini. Tidak ada seorang pun yang berani melanggar perintah pria tampan itu.

"Akh!" pekikan seorang pemuda memecah keheningan.

"Ada apa?" tanya wanita cantik itu pada sang adik. Dapat wanita itu lihat wajah meringis menahan sakit adiknya. Membuat wanita itu melupakan larangan sang suami.
"Nana?"

"T-Tidak ada apa-apa Kak." ringis Nana atau Jaemin. Pemuda bermarga Na itu menatap tak enak hati pada kakak dan kakak iparnya karena sudah mengacaukan sarapan mereka.
"M-Maaf." lirih si manis.

"J-Jeno, kau tidak akan memarahi adikku kan?" tanya wanita cantik bermarga Na.

"Tidak." pria yang dipanggil Jeno itu pun menjawab tegas. Mana mungkin dia mau memarahi adik iparnya sendiri.

"Terima kasih Sayang." ujar si wanita.

"Hm." lagi.

Wanita cantik itu mencebik. Sebal. Kenapa suaminya sedingin ini sih.

Wanita itu kembali berkutat dengan kegiatannya tadi. Memakan sarapan yang sudah dibuatkan oleh adik kesayangannya itu. Sayang masakan seenak ini dia abaikan.

Nana, pemuda manis itu hanya dapat menggigit bibirnya sendiri saat merasakan elusan di paha dalamnya. Pemuda manis itu menyesal memilih tempat duduk di sebelah kakak iparnya tersebut.

Tubuh ramping itu sesekali bergetar saat elusan di paha dalamnya makin intens.

'J-Jangan!' teriak Jaemin dalam hati.

Mata bulat itu melotot saat bukan hanya elusan saja yang dia dapatkan.

'Kumohon, jangan!'

Jaemin menggigit bibirnya guna meredam erangannya.

Belaian dari tangan berotot pria di sampingnya pun makin menjadi. Hanya tinggal sejengkal lagi, tangan itu akan menyentuh 'miliknya'.

Tak!

EROS | Nomin [🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang