Eros

31K 1.2K 336
                                    

Tubuh ramping itu meliuk mengikuti dentuman musik yang dimainkan oleh salah satu disk jokey terkenal di kotanya.

Pria berwajah tampan sekaligus cantik itu menatap tak tertarik sekeliling bar tempat di mana dia menghibur diri dari penatnya aktivitasnya selama ini.

"Tuan, kau tampan sekali." ujar salah satu wanita yang bekerja sebagai penghibur di bar tersebut. Sesekali tangan lentik berkutek merah itu mengelus tubuh ramping si pria.

"Kau salah memilih mangsa Nona." ujar pria itu tak senang saat tubuhnya tiba-tiba digerayangi oleh orang yang tak dia kenal.

"Hm. Lalu kenapa kalau aku salah memilih mangsa Tuan. Kau masihlah seorang pria yang memiliki benda menggantung di bawah sana. Mudah saja bukan kalau kau ingin mendapatkan kepuasaan." ujar wanita itu ngotot.

"Pergilah. Aku tak tertarik." ujar pria yang dipanggil Tuan itu.

"Kau yakin Tuan?"

Wanita cantik itu menggesekkan tubuhnya pada tubuh si pria yang nenarik perhatiannya sedari si tampan itu memasuki bar.

"Menjijikkan. Enyahlah dari hadapanku." pria itu menatap sengit sang wanita yang dengan beraninya mencoba mengelus kebanggaannya dari balik celana.

"T-Tuan." suara si wanita bergetar. Nampak raut ketakutan terpancar dari wajah berpoles riasan tebal itu.

"Kubilang enyah ya enyah. Kau tuli hah?!" teriaknya murka.

"T-Tuan."

"Pergi sekarang juga atau kau akan menerima akibatnya."

Pria tampan sekaligus cantik itu berdecih saat kegiatannya menari mendapatkan gangguan oleh wanita itu.

"Sialan!" desisnya berbahaya.



















🐇🐰🐇


























Jeno menatap tumpukan kertas yang ditaruh di mejanya.

"Hanya ini?" tanyanya pada sang sekretaris.

"Iya Tuan Lee."

"Baiklah, kau boleh pergi."

"Baik Tuan Lee. Saya permisi." pamit sang sekretaris yang mengantarkan berkas-berkas baru yang harus segera dia tanda tangani hari ini juga.

"Hah, melelahkan sekali menjadi seorang bos seperti ini." dumel Jeno. Walau dengan bersungut-sungut, pria tampan bermarga Lee itu tetap mengerjakan pekerjaannya hari ini juga.

🐰🐇🐰

Jaemin menatap pantulan dirinya di cermin. Pria tampan sekaligus cantik itu sangat menjunjung tinggi kesempurnaan.

"Kau tampan Na."

Disugarnya rambut semerah darah itu pelan.

"Ah, sepertinya aku harus berganti warna rambut. Merah sudah cukup membuatku bosan." ujarnya.

"Sebelum itu. Kita buang barang-barang tidak berguna yang sudah kau rusak Na Jaemin."

Sepulang dari bar, pria cantik itu mengamuk. Membanting seluruh perabotan yang ada di kamarnya agar dapat menghilangkan kekesalannya. Siapa sih yang tak kesal, saat tubuh yang selama ini kau jaga dengan sepenuh hati malah disentuh oleh orang yang tak dia sukai.

"Wanita itu, aku tak akan melepaskanmu. Kau sudah membuatku kesal."




























EROS | Nomin [🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang