Pretty Wo-MAN (2)

74.2K 3.8K 1.2K
                                    

Menyamar menjadi murid sekolah menengah tidak semudah seperti yang Somi, Hyunjin, dan si polos bayangkan. Ini lebih rumit dari mengerjakan soal Matematika yang paling sulit sekalipun. Berbeda dengan Jaemin, pria itu katakanlah sudah sangat paham dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu.

Terhitung sudah hari kedua mereka berempat bersekolah di sini. Seperti yang sudah dikatakan oleh Profesor Kim mereka saling berbagi tugas untuk memudahkan memecahkan kasus berat ini. Sesuai dengan rencana yang mereka diskusikan kemarin.

Saat ini di kelas Jaemin sedang berlangsung proses kegiatan belajar mengajar. Pelajaran yang menjadi musuh besar para siswa. Ya, Matematika.

Jaemin pun mulai mengamati sekitar dan juga si pemuda tampan yang menjadi target mereka dari tempat duduknya yang berada di pojok belakang. Kebetulan dia dan Somi satu kelas dengan si tersangka. Mereka berbeda kelas dan angkatan dengan Hyunjin dan si polos.

Buat apa tampan kalau penjahat kelamin? Batin Jaemin.

"Akan aku pastikan kau mendekam di penjara Jeno-ssi." lirih Jaemin saat si pelaku pelecehan masih dapat berkeliaran dan menjalani hidup seperti biasa. Tanpa memikirkan bagaimana nasib si korban yang masa depannya terenggut begitu saja.

"Psst, Nara-ya."

Itu Somi, wanita yang menjadi teman sebangkunya itu tampak berusaha berkomunikasi dengannya tanpa diketahui oleh guru yang sedang menerangkan di depan sana. Jika mereka ketahuan mengobrol, mereka bisa saja dikeluarkan dari kelas.

"Hm." gumam Jaemin.

Nara adalah nama samaran yang dipakai Jaemin untuk misi kali ini. Pria itu tidak ingin menggunakan nama aslinya. Kalau dia nekat menggunakan nama aslinya itu  sangatlah berbahaya. Bisa-bisa misi mereka gagal dan keburu ketahuan.

"Aku sudah meletakkan kamera tersembunyi di kelas ini." bisik Somi lirih sekali. Nyaris tidak terdengar suara sama sekali kalau kau tidak mendengarkan secara cermat dan jeli.

"Hyunjin sudah menyambungkan kamera itu dengan ponsel miliknya dan Si Polos. Kau tenang saja kita pasti akan menyelesaikan misi ini tepat waktu."

"Baguslah. Lebih cepat, lebih baik."

Profesor Kim memberikan mereka waktu 3 bulan, mereka harus sudah menangkap Lee Jeno dan memasukannya ke dalam penjara sesegera mungkin. Sedikit cepat. Memang itu tujuannya melakukan penyamaran dan pengintaian pada si tersangka.

"Kau benar."

Jaemin jadi teringat pada saat hari pertama mereka berada di sekolah ini. Kemarin tidak terjadi apa-apa. Semua kegiatan belajar mengajar berjalan baik. Terkesan monoton malah. Membuat pria manis itu sangat suntuk dan bertekad kalau besok dia akan sungguh-sugguh memata-matai si tersangka.

Kembali ke topik, Jaemin masih asyik mengamati Lee Jeno yang sepertinya sedang mencatat materi yang ditulis di papan.

Pemuda itu, seperti siswa kebanyakan. Memperhatikan guru ketika sedang meneranhkan. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirasa sulit dengan mudahnya. Tidak ada hal aneh.

"Ayo ke kantin, aku sudah sangat lapar." ajak Somi. Pembelajaran sudah selesai dari dua menit yang lalu. Ah, sepertinya pria cantik itu melamun.

"Baiklah, kau hubungi Hyunbin dan si Polos. Aku mau ke toilet sebentar."

"Mau kutemani?" tanya Somi. Somi tidak ingin rekan satu timnya kenapa-kenapa. Hei, siapa yang tidak khawatit kalau si penjahat kelamin yang ditakuti oleh para gadis masih berkeliaran bebas di sekolah ini.

Lee Jeno tebal muka atau bagaimana ya? Seperti itulah batin Somi. Ada rasa jengkel dan marah saat melihat pemuda itu masih bisa menghirup udara bebas, sedangkan gadis-gadis yang menjadi korbannya menderita.

EROS | Nomin [🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang