Mic?

75.8K 3.5K 2.7K
                                    

Jaemin menatap rekan satu grupnya. Hari ini, member NCT Dream sedang menghadiri acara di sebuah radio yang cukup ternama.

Pemuda manis bermarga Na itu mulai merasa bosan saat tak kunjung mendapatkan pertanyaan dari si pernyiar radio.

Rasa ingin menyela pun timbul. Namun, dia urungkan. Tidak sopan rasanya momotong pembicaraan tidak penting orang lain.

Menghembuskan napas pelan. Pemuda manis itu mulai menatap sekitar. Takut-takut kalau ada yang memergoki perbuatan yang memalukan itu.

Saat dirasa aman, Jaemin mendekatkan mulutnya ke arah mic. Membuka sedikit mulutnya dan berakting seolah-olah dia ingin memakan benda hitam tersebut. Mulut bagian atasnya membuat gerakan yang seakan-akan sedang mengenyot sesuatu.

Jaemin mengulangi perbuatan itu hingga beberapa kali.

"Nah Jaemin-ssi, bisakah kau ceritakan awal mula menjadi trainee?" sang penyiar mulai bertanya pada Jaemin.

Jaemin yang senang tentu saja menjawab pertanyaan itu dengan lancar tanpa hambatan. Bahkan pemuda manis itu lupa dengan kegiatan beberapa menit yang lalu. Hingga si manis bermarga Na tidak menyadari kalau ada member lain yang memergoki perbuatannya barusan.










🐇🐰🐇





















"Hah! Lelahnya!" teriak member lainnya. Anak itu merebahkan tubuh lelahnya ke lantai ruang tamu yang sudah dilapisi karpet beludru berwarna merah, sedangkan member lainnya lebih memilih duduk di atas sofa.

"Jisung, ganti pakaianmu setelah itu tidur siang.

Kalian juga, bergantilah." perintah Jaemin pada sang maknae dan member lainnya.

Memang hanya Jaemin yang sudah berganti pakaian, sudah mandi juga. Sudah wangi, tidak seperti member lainnya yang masih bau kecut.

"Ya Mama." Jisung beranjak bangun dari berbaringnya menuju kamar yang dia tempati dengan Renjun.

"Yak, Park Jisung! Harus berapa kali aku bilang jangan memanggilku Mama!" teriak Jaemin dengan wajah memerah. Dia malu, sungguh. Ingin rasanya dia menabok pantat Jisung sebagai hukuman dari rasa kesalnya.

"Sudahlah Na, kau tidak tahu Jisung seperti apa." Renjun berujar pelan. Pemuda Huang itu menatap layar ponselnya datar.

"Malam ini aku tidak tidur di sini ya. Aku mau menginap di rumah Chenle." ujar Renjun meminta izin pada member lainnya, yaitu Jeno dan Jaemin.

"Memangnya ada apa?" tanya Jaemin penasaran. Tumben-tumbenan Renjun mau menginap di rumah Chenle? Biasanya setiap kali diajak Jisung untuk menginap di sana, Renjun selalu menolak. Dengan dalih masih ada urusan yang harus dia selesaikan.

Bukankah ini aneh? Iya kan?

"Ya, sudah. Kau boleh menginap di rumah Chenle. Asal tidak berbuat ulah." peringat Jaemin.

Seperti tidak tahu saja bagaimana perilaku pemuda Huang itu. Sudah rahasia umum kalau si manis bertubuh mungil itu kadang suka bertindak bar-bar.

"Baik, Mama. Kau tenang saja."

"Jun!" teriak Jaemin murka. Harus berapa kali dia bilang. Untuk tidak memanggilnya Mama. Kalau sampai keterusan kan bahaya.

"Hahaha aku bercanda loh." 

"Sudahlah Na. Renjun cuma bercanda kok." Jeno yang sedari tadi diam memilih menenangkan Jaemin.

"Sudah ya, aku pergi dulu. Oh iya, jangan tunggu Haechan, malam ini dia mau menginap di dorm atas."

EROS | Nomin [🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang