Jeno sebal, adik tirinya itu tidak dapat diatur.
"Pasti ulah anak itu." gerutunya saat melihat kamarnya yang biasanya rapi menjadi sedikit lebih berantakan.
Pemuda tampan itu jelas tahu di sudut mana barang-barang yang dia letakan. Apalagi kalau barang-barang itu bergeser satu senti saja. Mau itu perubahan sekecil apa pun.
"Na Jaemin! Kemari sebentar!" teriak Jeno meminta adiknya yang bandel untuk ke kamar pribadinya.
"Sekarang!"Jaemin yang mendengar teriakan Jeno jelas bergetar ketakutan. Matilah dia!
"Datang kemari atau kuseret kau!"
Glup!
Dengan gugup pemuda manis yang sedang bermain game di dalam kamar itu langsung bergegas menuju sumber suara, kamar pribadi milik Lee Jeno.
"H-Hyung." panggil Jaemin.
"Kau apakan lagi kamarku?" tanya Jeno. Wajah pemuda bermarga Lee itu nampak memerah seperti sedang menanahan kesal. Siapa sih yang tidak kesal kalau barang pribadimu dipinjam oleh orang lain? Terlebih itu adik tirimu sendiri? Orang yang baru kau temui satu minggu ini.
"Aku tidak melakukan apa-apa."
"Jangan bohong!" bentak Jeno. Pemuda tampan itu jelas tahu kalau adiknya berbohong.
"A-Aku tidak bohong." jawab Jaemin gugup.
"Masih tidak mau mengaku rupanya. Kau ingin dihukum ya?" ancam Jeno.
Asal kalian tahu saja. Jeno benci orang yang berbohong.
"Aku tidak bohong kok! Serius! Sudah kan? Aku mau ke kamarku dulu."
Grep!
"E-Eh?"
"Mau kabur ke mana, hm?"
Jeno memeluk erat tubuh ramping adik tirinya itu dari belakang.
"Lepas!"
Dengan gusar Jaemin berusaha melepaskan pelukan yang cukup intim tersebut. Ini berbahaya! Mungkin seperti itulah suara peringatan di kepala Jaemin.
"Kalau aku tidak mau?" dikecupnya pipi putih adiknya yang memerah malu.
"Lepaskan aku Hyung! Uh!"
"Kau tahu Na? Anak nakal harus dihukum.
Dan saatnya untuk menerima hukumanmu, Sayang." dijilatnya pipi gembul adik tirinya itu.
"Uh." Jaemin membekap mulutnya dengan tangan kanan. Pemuda manis itu takut kelepasan mendesah karena ulah nakal kakak tirinya, sedangkan tangan kirinya berusaha melepaskan pelukan Jeno.
"Bersiaplah, Cantik."
🐇🐰🐇
Plak!
"Akh!"
Jeno menampar pantat bulat milik adiknya. Sementara sang adik tengkurap tidak berdaya di atas pangkuannya. Sudah seperti bayi.
"Nakal sekali, hm."
Plak!
"Akh!"
Ditamparnya sekali lagi pantat bulat itu. Celana pendek berwarna hitam yang Jaemin kenakan tidak membantu sama sekali.
"S-Sudah, hiks."
"Kau tahu Na, aku benci pembohong!"
Plak!
KAMU SEDANG MEMBACA
EROS | Nomin [🔞]
FanfictionNomin Mature Content Dosa ditanggung pembaca! Cover by doyochi_