ELGARA | 06

220K 24.5K 4.1K
                                    

Happy Reading

~~~

Mahesa dengan cepat mengangkat tubuh Ara ala bridal style, membawa gadis itu secepat mungkin menuju UKS.

Mahesa panik. Dia semakin mempercepat langkahnya sambil menggendong tubuh Ara hingga membuat beberapa siswa yang ada di koridor sekolah kaget dan memperhatikan mereka berdua.

Di depan pintu UKS, ada Chika dan Elgar yang sedang berjalan hendak menuju kelas mereka.

Langkah Elgar terhenti saat melihat Mahesa menyelonong tubuhnya untuk masuk ke dalam UKS sambil menggendong Ara.

Seperti saat itu, Elgar memperhatikan tubuh Ara yang baru saja dibaringkan oleh Mahesa di brankar UKS dari balik kaca jendela.

Dan Chika, cewek itu memperhatikan gerak gerik dan arah pandangan Elgar. Pandangan datar Elgar menatap Ara yang berada di dalam sana. Pandangan yang sangat sulit untuk Chika artikan.

Satu sudut bibir Chika terangkat seperti orang kesal.

Chika melihat Mahesa yang terlihat panik di dalam sana. Menggenggam tangan Ara erat serta duduk di samping cewek itu.

"El..." Racau Ara masih memejamkan mata.

"El maafin Ara El."

"El, Jangan tinggalin Ara El."

"El, Ara bukan pembunuh."

"El, Ara ngga salah El."

"El, Ara butuh El."

"El, Ara ketakutan."

"Jangan pergi!"

Ara tersentak. Refleks mendudukkan tubuhnya dengan nafas tersenggal-senggal.

"El---"

"Ara, lo kenapa?" Tanya Mahesa.

Ara memegangi dadanya. Merasakan detak jantungnya berdetak begitu kencang.

Ara sadar. Itu semua hanya mimpi. Elgar, tidak mungkin berada di sisinya lagi.

Tanpa permisi, Ara memeluk Mahesa yang sedang duduk di sampingnya erat. Sangat erat tanpa mengatakan apa-apa.

Meskipun awalnya Mahesa sedikit merasa sakit dan kecewa saat Ara mengigau dengan memanggil nama Elgar, tapi Mahesa mencoba untuk memahani. Mahesa membalas pelukan Ara tak kalah erat.

"Tenang Ra. ada gue. Ada gue disini" Mahesa mengelus punggung Ara lembut berusaha menenangkan Ara.

Brakkkkk

Pintu UKS tiba-tiba terbuka kasar. Pelukan Ara dan Mahesa seketika terurai karena kaget. Mereka menoleh bersamaan ke asal suara.

Ara kaget dan terdiam sesaat saat melihat Elgar baru saja masuk ke dalam sana.

"E- El.." Lirih Ara gugup.

"Dasar ganjen, meluk cowo sana sini cih!"

Apa? apa lagi ini? ganjen? Datang-datang, tidak ada angin, tidak ada hujan, Elgar tiba-tiba saja tanpa di undang dan mulut seksinya itu seenak jidatnya saja mengatakan Ara ganjen?

Atas dasar apa? ha?

Mahesa yang tidak terima akan hal itu berdiri menatap Elgar tajam. Kakinya melangkah mendekati Elgar perlahan.

"Maksud lo apaan?" Tantang Mahesa pada cowok yang bisa dibilang sahabatnya sendiri.

Elgar tertawa remeh. Menatap Ara tidak suka.

Elgara (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang