ELGARA | 48

158K 16.8K 5.3K
                                    

Happy Reading

~~~

"Loh El, kamu ngapain disini?" tanya Ara bingung saat melihat Elgar dengan entengnya masuk ke dalam kamar Ara sambil membawa guling kesayangannya ke dalam sana.

Dengan raut wajah tanpa dosanya, Elgar melangkah mendekat ke arah Ara dengan bibir tersenyum lebar, kemudian cengengesan tidak jelas.

"Kenapa sih?"

Kening Ara semakin mengernyit, bingung. Aneh sekali memang. Tidak biasanya Elgar seperti ini.

"El, mau ngapain sih?"

Ara semakin dibuat bingung saat Elgar tiba-tiba duduk di karpet yang ada di lantai. Tepatnya, di samping ranjang Ara.

"Mau tidur lah." jawab Elgar santai. Seperti tidak ada beban sekali itu mulut menjawab pertanyaan Ara.

"Ha?"

"Iya. Aku mau tidur Ara sayangku, cintaku, manis manja cetar membahana ulala badai"

"Dih geli" cibir Ara.

"Dih gili."

"Yaudah kalo mau tidur ya tidur aja El. Ngapain kamu kesini? Balik ke kamar kamu ih, ngga boleh disini."

"Tapi aku maunya disini Ra."

Elgar mendongak menatap Ara yang sedang duduk di atas ranjang. Bibir cowok itu dia manyunkan sengaja di manja-manjakan seperti anak kecil.

"El, kamu udah gila ya?"

"Iya. Aku udah gila karena kamu."

"El, jangan becanda."

"Aku ngga becanda Ra."

"Makin lama kok makin ngelunjak sih? Kita belum sah El ngga boleh tidur bareng ih."

Ara bangkit lalu menarik tangan Elgar untuk berdiri. Namun, karena tenaga Elgar justru lebih kuat dari Ara, membuat Ara sedikit kesusahan memaksa cowok itu bangkit saat Elgar masih menahan tubuhnya untuk duduk di bawah sana.

"Yaudah kalo gitu besok kita ke KUA aja mau?"

"Ha? Ngapain ke KUA?" tanya Ara polos.

"Ya buat sah in kamu lah. Biar bisa bobo bareng. Gimana?"

"Ihhh El apaan sih."

Ara kembali menarik tangan Elgar, memaksa cowok itu untuk bangkit.

"El keluar buruan. Ngga boleh tidur disini nanti kamu khilaf Ara ngga mau. Belum siap jadi ibu, belum siap punya anak ih masih kecil masih SMA masa udah gendong dede bayi."

Elgar tertawa ngakak mendengar apa yang baru saja Ara ucapkan. Cowok itu bangkit. Lalu, Elgar justru mengambil alih memegang kedua bahu Ara dan memaksa cewek itu duduk di tepi ranjang sementara dirinya berdiri di hadapan Ara.

Elgar menatap bola mata Ara dalam-dalam. Begitu juga sebaliknya. Tubuh Ara tiba-tiba berubah kaku saat mata Elgar menatap matanya lekat.

Dag dig dug lagi ini jantung anjir!

"Kenapa sekarang jadi malu-malu? Padahal dulu juga sering bobo bareng bertiga sama Ghia. Hm"

"Aku di tengah, di apit sama dua cewe cantik. Ah jadi kangen."

Ara gelagapan. Salah tingkah, iya jelas sekali dia salah tingkah.

"Mmm Y-ya tapi dulu kan kita masih kecil El."

Elgara (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang