ELGARA | 07

221K 24.6K 2.7K
                                    

Happy Reading

~~~

"Makasih ya Sa"

Ara memberikan helm yang baru saja dia lepaskan dari kepalanya pada Mahesa.

Mahesa tersenyum kemudian mengacak-acak rambut Ara gemas.

"Sama-sama baby"

"Gue masuk ya" pamit Ara.

Mahesa hanya diam, menatap rumah mewah yang ada di depan matanya saat ini. Rumah yang Mahesa ketahui adalah rumah sahabat yang dia kenal dari awal masuk SMA tersebut.

Ara hendak melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam rumah.

Namun, tangan Ara ditarik kembali oleh Mahesa saat mata cowok itu tidak sengaja melihat motor Elgar sudah terparkir di garasi.

"Kenapa?" Tanya Ara bingung.

Mahesa menggenggam tangan Ara. Menatap bola mata Ara lekat.

"Nggak bisa ya kamu pindah aja dari sini?"

Kamu? Iya, Mahesa baru saja berbicara menggunakan aku-kamu.

Ara tersenyum, kepalanya menggeleng.

"Nggak bisa Sa"

"Kenapa Ra? kenapa nggak bisa? kenapa kalian harus tinggal bareng kaya gini? padahal kalian sama sekali ngga punya hubungan apa-apa."

"Kamu tau kan Ra, Elgar itu benci banget sama kamu? dia bahkan nggak pernah berhenti untuk ngehina kamu. Kenapa kamu nggak pergi aja dari rumah ini? kenapa kamu masih bertahan tinggal sama dia? Atau kamu mau, tinggal sama aku aja?"

"Aku bisa jelasin sama Mama tentang Ayah sama Bunda kamu yang udah nggak ada. Tinggal sama aku aja ya, ngga usah disini"

Ara lagi-lagi hanya tersenyum.

"Maaf Sa, tapi tetap aja ngga bisa. Aku harus tinggal disini sampai aku menemukan pendamping hidup aku."

"Tapi sekarang kamu udah nemu itu Ra. Kamu udah ada aku"

Ara menggeleng.

"Enggak Sa. Kita baru aja pacaran. Dan kamu tau sendiri kan, pacaran belum tentu berakhir ke pelaminan."

"Aku benar-benar bakal pergi dari rumah ini setelah aku menemukan pendamping hidup aku yang sesungguhnya, yang tidak lain adalah suami aku kelak."

"Tapi Ara---"

"Mahesa, aku masuk dulu ya. Aku cape. Pengen istirahat."

Mahesa menoleh ke bawah saat merasakan tangan Ara bergetar. Detik kemudian, Mahesa kembali menatap wajah Ara lekat.

"Kamu sakit apa sih Ra sebenarnya?Tangan kamu, gemetaran lagi"

"Ngga papa kok Sa. Aku ngga sakit apa-apa. Ini paling cuma karena aku sering telat makan aja. Aku masuk ya Sa. Kamu pulangnya hati-hati. Jangan ngebut. Makasih udah anterin aku pulang."

Tanpa menjawab ucapan Ara, Mahesa menarik tangan Ara kemudian memeluk Ara erat.

"Aku sayang kamu Ara."

Ara membalas pelukan Mahesa dengan bibir tersenyum. Detik kemudian, Ara menguraikan pelukan mereka.

"Aku masuk ya."

Ara melambaikan tangannya kemudian berjalan masuk ke dalam rumah.

Sementara Mahesa menancap gas motornya untuk segera pergi dari sana.

•••

"Assalamu--"

Ucapan serta langkah Ara terhenti di ambang pintu saat mata Ara tidak sengaja melihat pemandangan yang ada di depannya saat ini.

Elgara (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang