ELGARA | 44

178K 18.7K 3.1K
                                    

Happy Reading

~~~

"Satu"

"Duaaa"

"Tigaaaaa"

"Aaaaaaaaa"

Elgar tertawa ngakak saat melihat raut wajah ketakutan Ara sambil memejamkan mata di atas ayunan yang sengaja mereka buat dari tali di bawah pohon yang ada di samping rumah Ara.

Bukan berhenti, Elgar justru semakin mendorong tubuh Ara sekuat tenaga membuat cewek itu melayang lebih tinggi sampai-sampai Ara ngeri sendiri dibuatnya.

"El pelan-pelan El"

Ara menjerit histeris dengan raut wajah ketakutan. Tangannya meremas kuat tali ayunan tersebut dengan mata terpejam.

Sementar jantung Ara sudah dibuat dag dig dug oleh Elgar si manusia jahil tersebut.

"Kenceng aja Ara seru tau"

Dengan usil, Elgar justru semakin mengencangkan dorongan tangannya di punggung Ara sambil menertawakan cewek itu.

"Nanti Ara jatoh El. Pelanin ih jangan di dorong kuat-kuat kaya gini. Ara takut."

Merasa kasihan, Elgar akhirnya menahan tali ayunan tersebut sampai ayunan tersebut berhenti. Sementara Ara memegangi dadanya sesak nafas sedari tadi.

Sudah lama, sudah lama mereka tidak seperti ini. Menghabiskan waktu dan menjahili satu sama lain. Lebih tepatnya, dari dulu memang Elgar yang sering menjahili Ara. Raut wajah Elgar benar-benar terlihat begitu bersemangat dan juga sangat senang. Apalagi saat melihat raut wajah ceria Ara.

"Kenapa? mau lagi tuan putri?" rayu Elgar yang sedang berdiri tepat di belakang Ara.

Ara mendengus, menoleh ke arah belakang menatap Elgar dengan tatapan tajam, kesal.

"Ngga mau ih. Ngeselin banget sih, udah tau Ara ketakutan masih aja diusilin"

Ara memanyunkan bibirnya cemberut seperti anak kecil sambil memutar bola matanya malas pertanda cewek itu sedang merajuk.

"Gemess"

Elgar tertawa lalu mencubit pipi Ara dari belakang.

"El --" ucap Ara kesal sembari melepaskan tangan Elgar dari pipinya.

"Apa sayang?"

Elgar beranjak lalu berjongkok di depan Ara yang masih setia duduk di atas ayunan. Kepala Elgar ia dongakkan hanya sekedar untuk menatap mata serta raut wajah cantik Ara.

"Sayang sayang apansih?" sahut Ara salah tingkah, tidak berani menatap mata Elgar.

"Siying siying ipiin sih. Tapi blushing terus hm." goda Elgar yang berhasil membuat mata Ara melotot.

Kesal, malu, tidak terima, semua menjadi satu.

"Enggak ih biasa aja."

"Ra---" panggil Elgar tiba-tiba serius.

"Apa?"

Ara menatap Elgar lekat.

"Kenapa El?"

"Aku kalo deket kamu bawannya pengen meluk mulu deh saking kangennya."

"Eleh mulai."

Ara mendengus lalu hendak berdiri, namun tubuhnya ditahan secepat kilat oleh Elgar yang masih berjongkok di depan Ara.

"Mau kemana hm?"

"Ya mau masuk ke dalam rumah lah."

"Nanti aja."

Elgara (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang