ELGARA | 10

216K 24K 2.4K
                                    

Happy Reading

~~~

"Ara..."

"Stttt..."

"Sayang..."

Ara menoleh saat merasa ada yang memanggil namanya. Pandangan Ara fokus pada Mahesa yang sedang berjalan ke arah Ara di koridor sekolah.

"Mahesa" Sapa Ara.

"Aku cariin kamu ke kelas ngga ada. Taunya malah disini. Mau kemana? kok ngga sama Bianca?"

"Hehe. Ngga kemana-mana kok. Aku cuma lagi nyari angin. Bianca tadi udah duluan ke kantin, katanya laper banget"

"Yaelah, angin kok dicari."

"Eh tunggu-tunggu"

Mahesa menarik tangan Ara. Kedua manusia itu berhenti di depan kelas entah kelas berapa. Tapi lebih tetapnya saat ini mereka jadi pusat perhatian beberapa siswa.

"Ini muka kamu kenapa? Hm"

Tangan Mahesa memegang pipi Ara yang sudah dia obati dan sudah dia beri hansaplast.

"Terus ini kantong mata kamu? semalam ngga tidur? kenapa? ada masalah? Terus ini tangan kamu kenapa?"

Pertanyaan beruntun itu Mahesa lontarkan tanpa jeda pada Ara.

Mampus! Ara gelagapan, bingung harus menjawab apa.

"Oh ini, anu, hm, itu..."

Semalam aku beresin sambil bersihin rumah Bunda.

Kening Mahesa tertaut.

"Ini, anu, ha, hum, itu apa hm?"

"Oh itu, kemaren aku ngga sengaja jatoh hehe" Ara cengengesan gajelas.

"Jatoh? kok aku kaya mencium bau-bau kebohongan gitu ya? Jatoh dimana emang? Terus jatoh emangnya bisa bikin kantung mata hitam kaya gini ya? kok aku baru tau?"

Mahesa menatap Ara curiga.

"Jangan bilang kalo ini ulah si---"

"Engga enggak kok, ini bukan ulah El"

"Hm. Perasaan aku belum sebut namanya deh."

"Ah udahlah biarin aja ngga penting juga cuma luka dikit."

Ara menarik tangan Mahesa untuk mencoba mengalihkan perhatian cowok itu.

"Beneran nggak mau ngaku kenapa nih?"

Ara tidak menjawab. Cewek itu justru sibuk sendiri menarik tangan Mahesa sedari tadi. Sementara Mahesa sudah senyum sendiri dibuatnya.

Tanpa Ara sadari, Mahesa menarik tangan Ara hingga membuat Ara kaget setengah mati. Apalagi tubuh mereka saat ini tidak memiliki jarak. Dekat, sangat dekat.

Mahasa tersenyum miring. Sementara beberapa siswa yang kepo sama mereka tidak mengalihkan pandangan pada dua manusia ini sedari tadi.

Elgara (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang