Best Friend - J

30.6K 1.2K 47
                                    

Na Jaemin x Huang Renjun
Warn!🔞

─────────────────────────────

ੈ♡‧₊ 𝐑𝐄𝐍𝐉𝐔𝐍𝐈𝐄𝐒 ੈ♡‧₊

─────────────────────────────






Kondisi didalam mobil hening, tak ada suara sama sekali. Sang pengemudi tampak fokus dengan jalanan didepannya sementara yang duduk disampingnya tengah menatap layar ponselnya. Menunggu notifikasi seseorang.

Tak lama muncul pop up pesan dari sang pujaan hati membuat si penunggu tersenyum senang.

Si pengemudi menggeram pelan, rahangnya mengeras sementara stir kemudi ia remat kencang. Dengan kesal ia membanting kemudinya kekiri, menepi disebuah jalan sepi.

Renjun menatap bingung jalanan dihadapannya, ia menoleh kekanan mendapati Jaemin sahabatnya tengah terengah-engah tanpa sebab. "Jaem? lo kenapa?"

Tangan kecil itu ditepis kuat saat hendak menyentuh bahu pemuda Na. Tanda tanya makin memenuhi pikiran Renjun saat ini. "Jaem? lo sakit?"

Jaemin tak menggubris ucapan sahabatnya, justru melepas seat belt dengan terburu. "Kalo gitu gua telpon Jeno-"

"Jangan." Renjun terkejut saat tangan Jaemin menyekal pergelangan tangannya. Pemuda Na itu mengambil alih ponsel sahabatnya kemudian membuangnya dengan sembarang kebelakang.

"Jaemin kok-" ucapannya terhenti saat merasakan perpotongan lehernya diendus. Seat belt sialan yang juga membuatnya tak bisa bergerak banyak. Entah mengapa tapi aura dominan sahabatnya sungguh membuat ia lemas.

"Gua gasuka." sang submissive menahan nafasnya saat sang dominan berbicara tepat didepan bibirnya bahkan membuat bibir itu menyentuh miliknya beberapa kali saat bergerak.

"Gua gasuka lu sebut nama pacar sialan lu." belum sempat menyerna perkataan sahabatnya, bibir itu langsung meraup miliknya dan mencium bibirnya kasar. Tengkuknya ditarik kemudian tangannya digenggam erat.

Sempat terkejut tetapi tak berlangsung lama ia ikut terhanyut dalam ciuman kasar dan menuntut Jaemin. Tangannya dibawa mengalung pada leher sang dominan, membalas ciuman tersebut kemudian meremat rambut belakang Jaemin saat merasakan betapa menuntut dan kasarnya ciuman mereka.

Tangan kekar itu dengan tergesa melepas celana sang submissive kemudian membuangnya entah kemana. Renjun memekik dalam ciuman mereka saat Jaemin tiba-tiba mengocok penisnya kencang. Tangan lain Jaemin ia bawa untuk melepas kancing kemeja biru langit Renjun.

Dengan mudah Jaemin mengangkat tubuh Renjun kedalam pangkuannya. Jemari besar itu meringsek masuk secara paksa kedalam lubang senggama sang submissive.

"Akh!"

Renjun meremat bahu tegap dihadapannya, ia menahan nafasnya saat jemari besar itu bergerak secara cepat didalamnya. Jaemin mengangkat sebelah alisnya saat mendapati respon Renjun. "Sakit Renjun? Bahkan lo udah pernah dimasuki Jeno kan?"

Renjun menggeleng kuat, ucapan Jaemin terdengar santai tapi tidak dengan jemari pemuda tersebut yang terus bergerak kasar didalam dirinya.

"Jeno-mhh, nggak pernah—AHHH!" Renjun memekit kuat saat Jaemin menemukan prostatnya.


"Apa?" Jaemin menghentikan gerakan jemarinya. Renjun terengah-engah, dengan susah payah memandang Jaemin yang berada lebih rendah darinya. "Jeno gapernah masukin aku, Jaemin"


RENJUNIESWhere stories live. Discover now