Free points - J

20.9K 697 33
                                    

Huang Renjun x Johnny Seo

Warn! 🔞

─────────────────────────────

ੈ♡‧₊ 𝐑𝐄𝐍𝐉𝐔𝐍𝐈𝐄𝐒 ੈ♡‧₊

─────────────────────────────





Dengan keadaan membungkuk, kedua tangan kecil itu sibuk memegangi ponsel. Berupaya agar gambar yang diambilnya terlihat bagus dan jelas. Kakinya sudah pegal, namun semangat membara tak membuatnya menyerah. Ia menyeringai kala mendengar desahan dan geraman yang kian bersahutan diruang guru. Setelah usai ia buru-buru berlari pergi dari sana.

Setelah bell berdering kencang, lantas ia segera bangkit dan membereskan tas sekolah miliknya cepat. Hal itu mengundang tatapan bingung teman sebangkunya.

"Hey—RENJUN!" teriak teman sebangku yang sama sekali tak ia gubris.

Kepala Renjun mengedar, berusaha menemukan objek yang ia cari. Saat matanya sudah bersibobrok dengan seorang pria tinggi dengan kemeja hitam dan celana kain hitam membuat ia mengembangkan senyumnya. Ia buru-buru menyusul langkah pria itu untuk masuk kedalam ruangan.

"Mr. John!"

Sang guru yang dipanggil Mr. John itu mendongak, mendapati salah satu murid kelas yang ia ajar berada diambang pintu, "Oh Renjun? masuklah."

Dengan senyum mengembang Renjun menghampiri guru bahasa inggrisnya itu. Ia sempat menjadi pusat perhatian kala berteriak didepan pintu yang tentunya mengundang tatapan guru lainnya.

"Ada apa Renjun?"

"Begini Mr. kemarin saat ujian dari 50 soal aku salah 4 soal. Bisakah kau jelaskan kenapa aku salah? mungkin dengan begitu aku dapat memperbaikinya diujian selanjutnya," Renjun memperlihatkan kertas ujian miliknya.

Johnny tersenyum, senang rasanya melihat murid yang mau membenahi kesalahannya. Tentu ia dengan senang hati akan membantu. Ia membenarkan duduknya agar lebih nyaman kemudian meraih kertas ujian miliknya.

"No 19 kau salah karena lihat, ini harusnya menggunakan verb dua, bukan tiga," Johnny membawa bolpoint merah itu untuk melingkari satu kata dalam kertas ujian muridnya. Ia kemudian menambahkan beberapa note kecil disamping soal-soal tersebut agar Renjun dapat mempelajarinya.

Tak terasa waktu telah berlalu lama, semua guru pun sudah pulang. Bahkan lingkungan sekolah sudah sepi.

"Astaga, kita terlalu tenggelam didunia sendiri sampai tak sadar sudah sore," ujar Johnny terkekeh.

Renjun mengangguk membenarkan ucapan gurunya dengan senyum, sedetik kemudian raut wajahnya berganti.

"Mr, bolehkah aku meminta sesuatu?"

"Apa itu? tentu saja akan kukabulkan jika aku mampu, tapi tak sekarang Renjun. Kita harus pulang, ini sudah petang."

Renjun mendekatkan dirinya pada tubuh Johnny, tangannya meraba sensual dada bidang sang guru sementara bibirnya hendak meraih telinga Johnny.

"Kemarin aku mendapati seorang murid dengan guru tengah bercinta disini," Renjun menyeringai kala tubuh itu menegang.

Lidahnya ia julurkan membuat basah leher putih dibawahnya.

"Mister, i know you're a hyper sex."

Johnny menyekal pergelangan tangan Renjun, menghentikan pergerakan tangan yang semakin menyentuh area bawahnya.

RENJUNIESWhere stories live. Discover now