Dark Lord - J

12.5K 428 23
                                    

Park Jisung x Huang Renjun


─────────────────────────────

ੈ♡‧₊ 𝐑𝐄𝐍𝐉𝐔𝐍𝐈𝐄𝐒 ੈ♡‧₊

─────────────────────────────




Main Character's POV

Tak boleh marah maupun sedih, senang pun dilarang. Setidaknya hal itulah yang keluargaku tanamkan padaku sejak lahir. Sebagai seorang anak kecil yang polos, tentunya aku akan menuruti hal tersebut. Bahkan aku menganggapnya hal wajar. Tapi semua pemikiran itu hilang seketika.

Tepatnya pada saat dimana aku tengah memetik bunga untuk hidangan teh seperti biasanya, aku melihat seorang anak kecil terjatuh dan menangis. Saat itu aku yakin sekali, anak itu akan dimarahi, namun dugaanku salah besar. Ibunya datang dan memeluknya, mengusap kepalanya dan berkata semuanya akan baik-baik saja.

Aku refleks memegang kepalaku, ibu tak pernah memperlakukanku seperti itu. Aku juga tak pernah merasakan pelukannya.

"Pelukan ibu hangat! Aku jadi tidak merasa sakit lagi!"

Aku tertegun mendengar ucapan anak itu, "Hangat?" kuarahkan kedua tanganku memeluk diri sendiri hingga menjatuhkan keranjang tangan berisi bunga yang sudah kupetik.

Dingin.

Aku tak merasakan apapun. Apakah karena aku hanya memeluk diriku sendiri?

Aku terus berpikir mengenai hari itu. Bahkan sampai kesulitan tidur. Aku ingin menyampaikannya pada ibu. Namun, untuk bertemu dengannya saja aku tak diizinkan.

Waktu terus berlalu. Aku semakin sadar, tatapan menyakitkan yang dilayangkan orang-orang disekitarku padaku. Bahkan para pelayan dan penjaga dirumah ini pun demikian.

Memang apa yang aku lakukan?

Tok tok tok.

"Masuk!"

"Tuan muda, setelah ritual anda dipanggil Tuan Kazekh diruangannya beserta nyonya."

Mataku melebar, ayah ingin aku menemuinya? Apa karena ini adalah hari ulang tahunku?

Enggan memusingkannya aku hanya mengangguk. Akhirnya aku bertemu dengan ayah. Sosok yang tak pernah kutemui sejak lahir itu sangatlah misterius. Kira-kira seperti apa wajahnya? Apakah mirip denganku? Atau jauh lebih tampan dan keren dariku?

Sadar karena aku terlalu senang aku memukul kepalaku. Tidak, Rein. Sekarang kau harus melakukan ritual terlebih dahulu sebelum menemui ayah dan ibu.

Shirouyuu, sebuah ritual dimana orang yang melakukan ritual tersebut akan menstabilkan emosinya. Menyeimbangkan mana, jiwa, pikiran, serta fisiknya. Ini adalah ritual yang diajarkan padaku sejak kecil. Mereka bilang ini akan membantuku dalam menetralkan emosiku.

Setelah itu, aku bergegas keluar kamar.

"Tuan muda, tuan dan nyonya meminta anda menunggu mereka sebentar dikamar."

Aku mengangguk, sedikit kecewa akan hal itu. Tak lama kemudian pintu diketuk dan terbuka menampilkan seorang pelayan yang membawakan tumpukan buku. Ah, waktunya belajar?

Aku langsung menelaah satu persatu buku yang dibawakan untukku. Ada satu buku yang menarik perhatianku.

"Kebenaran tentang Tanah Ashion dan Dark Lord."

Huh? Ashion? Apakah ini buku sejarah tentang Ashion?

Aneh, mereka tak pernah memberiku buku semacam ini. Tapi, siapa itu Dark Lord? Dan juga mengapa aku jadi tertarik ingin membaca buku ini?

RENJUNIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang