INCUBUS SERIES🍑🍑

13.3K 772 108
                                    

INCUBUS SERIES - CHAPTER 2

---

Tanda

---

Original story by rayahuang

Warn! 🔞

─────────────────────────────

ੈ♡‧₊ 𝐑𝐄𝐍𝐉𝐔𝐍𝐈𝐄𝐒 ੈ♡‧₊

─────────────────────────────








"Chenle dan Haechan tetap dibelakang, Jisung dan Jaemin tetap ditengah, kemudian aku dan Jeno akan didepan. Tetap dalam formasi!"

"Baik ketua!"

Keenam murid kelas rank A turun dari mobil yang membawa mereka dari Academy. Mata mereka memancar waspada, memperhatikan tiap detail penjuru jalan dan bangunan sekitar mereka. Gelap akibat malam hari makin meningkatkan kewaspadaan mereka. Apalagi malam hari adalah waktu paling aktif bagi penghuni alam baka.

Tepat setelah mereka menyelesaikan perbincangan dengan Suho, masuk laporan bahwa ditemukan keberadaan sang incubus berada dikawasan apartemen.

"Dia berani sekali masuk kekawasan penuh manusia," bisik Chenle.

"Mungkin karena itu dia adalah buronan rank S," jawab Jaemin.

"Shh akh! berhenti sialan hhh..."

"Heumm? kau ingin-AHH! aku berhenti? padahal kau sendiri yang menjamahku, ahh eungh~"

Mark melebarkan matanya, buru-buru mengeluarkan kartu yang ia dapatkan dari pemilik apartemen. Tenang saja, seluruh penghuni apartemen ini sudah dievakuasi.

BRAKK

"Lepaskan dia!" teriak Mark sembari menodongkan tombak miliknya. Hal tersebut diikuti oleh kelima pemuda yang lainnya.

"Sialan, kenapa ini sangat memalukan?" umpat Jaemin. Tangannya masih memegang pedang miliknya.

Sang incubus yang tengah menduduki korban dan sibuk menggerakkan tubuhnya keatas dan kebawah itu menoleh, matanya sayu dibarengi dengan tetesan liur disudut bibirnya.

"Eungh? mangsaku lainnya?"

Haechan merapatkan kakinya saat tahu kemana arah pandang sang satan.

"Tunggu sebentar lagi giliran kalian heum?" kemudian melanjutkan kegiatannya. Bahkan badannya makin bergerak cepat, dibarengi teriakan pemuda yang ditungganginya.

Chenle menggeram kesal, ia menarik busur panahnya membuat sebuah anak panah muncul.

Srakk

Mereka terkejut dengan serangan tiba-tiba Chenle, namun lebih terkejut lagi saat sang incubus dapat menghindari serangan tersebut masih dengan sibuk bergerak.

"Huh? aku kesal sekaliii acara makanku terganggu," sang incubus bangkit melepaskan penyatuan dirinya hingga berbunyi 'plop'. Pemuda yang ditungganginya jatuh tak sadarkan diri.

Tersenyum lebar kemudian menjilat basah bibir bawahnya sembari menatap keenam pria yang sudah siap menyerangnya santai.

"Oh? kesatria suci ya?"

"Heum, coba kulihat ukuran kalian," incubus itu menatap satu persatu selangkangan pria diruangan itu.

"Jangan main-main kau sialan!" Jisung dengan kesal maju dan menghunuskan pedang miliknya bertubi-tubi. Namun, seolah mudah, sang incubus menghindari semua serangan Jisung dengan santai.

RENJUNIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang