Renjun meremat surai kecoklatan yang tengah asik menyesap kedua puting merahnya.
Kepalanya menengadah dengan rambut yang berantakan dan saliva yang berceceran turun dari mulutnya.
Kemeja putih sekolahnya telah melorot dengan kancing baju yang hilang entah kemana. Celana miliknya sudah hilang, tersonggok dengan miris dijok belakang mobil.
Dalam hati ia menyumpahi mulut Daehwi yang seenak jidat berkata bahwa Hyunjin adalah kekasihnya, didepan sang ayah. Membuat sang ayah marah besar dan berakhir dimobil berdua dengan sang ayah melakukan adegan panas.
Ayah?
Dua tahun lalu saat ibunya, Chaeyon jatuh sakit hingga harus berada dirumah sakit untuk waktu yang terbilang cukup lama. Jaehyun, sang ayah harus mengurus putra tunggal mereka sekaligus bekerja.
Awalnya semuanya berjalan lancar, namun saat kolega Jaehyun membuat pertemuan di club malam, Jaehyun yang sudah kehilangan setengah kesadarannya itu tak kunjung pulang. Membuat si manis Jung gelisah. Setelah tau dimana keberadaan ayahnya itu, ia bergegas menuju club sendirian.
Hingga malam tersebut terjadi, dimana Renjun melepas keperjakaannya untuk sang ayah. Mendesah hebat dibawah tubuh ayahnya.
Sejak malam itu, tubuh Renjun adalah candu bagi Jaehyun. Tidak mempedulikan sang istri yang tengah berjuang dalam komanya, dia justru dengan bejatnya bercinta dengan sang anak diruangan tempat sang istri dirawat.
Bahkan Jaehyun hanya diam, memperhatikan sang anak yang menangis didepan makam ibunya. Ia langsung mengangkat tubuh sang anak dalam gendongan, dan membawanya pulang, yang berakhir bercinta.
Kalau boleh jujur, Renjun merasa sangat berdosa dengan apa yang ia lakukan. Disana ibunya berjuang melawan kanker yang mematikan, justru ia mendesah hebat saat prostatnya terus menerus ditumbuk oleh sang ayah.
Namun disisi lain, ia suka. Sangat amat menyukai bagaimana hebatnya sang ayah diranjang. Perlakuan manis seusai bercinta juga ia suka, pelukan hangatnya, kecupan bibirnya, semuanya ia sukai. Ia rasa, ia jatuh cinta pada ayahnya sendiri.
Walau sangat amat posesif, tapi Renjun suka bagaimana raut muka Jaehyun yang merajuk, ahh tak lupa raut mukanya yang tengah membobol habis lubangnya. Sangat tampan.
"Akh! dadhh... hold on"
Renjun meringis sakit saat penis besar itu masuk dengan kasar. Ia mengatur pernafasannya. Jaehyun hanya diam sembari mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping anaknya.
"Do you love me?" Jaehyun menatap manik rubah yang berbinar itu. Ia mengangguk mantap.
"I love you"
"Yeah you're right! i am your son, of course you love me" Renjun tertawa miris. Ia menunduk.
"No, i love Jung Renjun. Not because he is my son. Because he is the most beautiful guy in this world" Jaehyun mengangkat dagu si manis. Ia tersenyum membuat kedua dimple miliknya terlihat jelas. Mengelus pipi gembil itu sayang, kemudian mengecup dahi Renjun.
Mata Renjun berkaca-kaca, ia tersenyum. Mengusap air matanya yang jatuh ia terkekeh. "I love you"
Renjun memeluk tubuh bongsor itu. Jaehyun terkekeh kemudian membalas pelukan tersebut. "I love you more, darl"
"Move, babe"
Renjun menggelinjang keenakan saat lidah panas dan basah itu menyapu lehernya sensual. Ia memeluk erat leher Jaehyun. Kemudian mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya perlahan.
Terus berulang-ulang sambil menambah tempo gerakannya. Kepalanya menengadah, mendesah hebat saat merasakan kepala penis Jaehyun masuk terlalu dalam. "Ahh...too deephh eungh...akh!"
Tampak dari luar mobil hitam itu bergoyang akibat kegiatan pemiliknya. Beruntung Jaehyun sudah memakirkannya dimansion miliknya. Jadi ia tak khawatir jika pekerja mereka yang mempergoki tindakan tak senonoh tersebut, karena ia bisa membukam mulut mereka atau bahkan tak segan membunuh mereka jika tak ingin tutup mulut.
Jaehyun ikut dengan kasar menggerakkan pinggang ramping milik Renjun. Sesekali menggeram saat merasakan penis miliknya dipijat dengan enak oleh lubang Renjun.
Renjun mendesah keras mengelukan nama sang ayah saat mencapai puncaknya. Sementara Jaehyun menggeram dan makin menyusupkan penisnya masuk kedalam agar spermanya dapat ditampung lubang Renjun.
Renjun mengatur nafasnya kemudian terkekeh. Ia memeluk erat Jaehyun, mendusalkan manja wajahnya pada dada bidang sang ayah. Jaehyun tersenyum, tangannya terangkat mengelus surai anaknya.
"Besok kita akan menikah" ucapan Jaehyun membuat Renjun menatap Jaehyun terkejut dengan mata yang melotot lucu.
─────────────────────────────
ੈ♡‧₊ 𝐑𝐄𝐍𝐉𝐔𝐍𝐈𝐄𝐒 ੈ♡‧₊
─────────────────────────────
Guys kalau ada inggris yang salah benarin ya, kalau ada kritik dan saran juga kasih aja aku bakal tampung semuanya karena aku penulis newbie yang juga masih perlu bimbingan😊
btw....
NULIS NC SUSAH BANGET YAH BUN!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
