Rival - S

23.8K 830 128
                                    

Choi Soobin x Huang Renjun

─────────────────────────────

ੈ♡‧₊ 𝐑𝐄𝐍𝐉𝐔𝐍𝐈𝐄𝐒 ੈ♡‧₊

─────────────────────────────


Menjadi sosok yang pintar adalah anugerah tuhan, apalagi jika pintar dalam banyak hal. Namun hal itu tak membuat satu siswa SMA GERLANG ini puas.

Huang Renjun namanya. Satu dari jajaran murid yang mendapat pringkat atas. Kecerdasannya sudah tak diragukan lagi, membuatnya dikenal dikalangan siswa maupun guru bahkan kepala sekolahpun. Tak sampai disitu, tak mungkin hanya ada satu siswa pandai dalam satu sekolah bukan?

Oleh sebab itu, dirinya memiliki sosok rival. Dari sekian jajaran murid pandai disekolahnya, hanya satu pemuda yang mampu menandinginya.

"HEH CHOI SOOBIN! KOK LU BISA DAPET 100 ANJING?!"

Sang pemilik nama itu tertawa keras, ia mengusak rambut sosok pemuda manis yang meneriakinya itu. "Yah, sayang Huang Renjun kali ini kalah"

Yup, benar. Rival Huang Renjun adalah Choi Soobin. Hanya dirinya yang terkadang bisa berada diatas Huang Renjun. Jika kebanyakan dari mereka hanya bisa menyamai Huang Renjun, maka Choi Soobin dapat menandingi pemuda Huang itu.

Renjun berdecak kesal, ia memukul keras bangku miliknya. "LIAT AJA! Minggu depan! Matematika minat gua bakal kalahin lo lagi kaya kemarin, wle!" ia menjulurkan lidahnya diakhir.

Soobin bersedekap dada, "Gih, kita lihat aja"

"BIN LU DICARIIN ARIN!"

Mau sepintar apapun dirinya, tetap ia kalah saing dengan yang cantik. Karena begitulah dunia bekerja, yang lebih cantik akan lebih dipandang ketimbang bintang kelas.

Awalnya ia hanya senang bersaing dengan Soobin. Ia merasa seperti menemukan kawan seperjuangan layaknya dirinya. Namun lama-kelamaan ia tak bodoh untuk menyadari perasaannya sendiri.

Hal yang bisa ia lakukan sekarang hanya tetap bersaing dengan Soobin sebagai alasan kedekatan mereka, berlaku layaknya semua normal. Namun tidak dengan matanya yang memanas tiap kali melihat betapa lebarnya senyum Soobin untuk Arin, sosok gadis sebelah kelasnya.

Apalagi . . .

"Eh, Renjun? Mau kekantin bareng kita ga?" Arin adalah teman dekatnya.

"Iya nih njun, temenin kek gua males kalo dikacang ni dua manusia" sahut Nancy yang diangguki Yeji. Ah, Renjun mengenal Arin karena Nancy adalah tetangganya dan mereka berempat adalah teman satu bimbel, Renjun, Nancy, Yeji, dan Arin.

Renjun tersenyun tipis lalu mengangguk, "Ayoklah!"

Sebuah bola basket tiba-tiba tearah pada mereka, beruntung Soobin reflek menangkap bola tersebut. Dia adalah Na Jaemin, kapten basket sekolahnya. Pintar dalam olahraga namun kurang dalam hal akademi.

Jaemin menyenggol lengan Soobin, "Lo ga ikut kita?"

Soobin melirik belakang Jaemin yang terdapat Taehyun, Jeno, dan Hyunjin. Ia menggeleng, "Ga lah"

"Cih bucin!" sahut Hyunjin. Sontak semua orang disana tertawa kecuali Jaemin.

Jaemin menatap anggota timnya kemudian beralih pada Renjun itu, "Gua ikut"

"Gua mau minta ajarin Renjun fisika" jawabnya lagi saat mendapat tatapan tanya.

Renjun mengangguk-angguk, "Boleh lah"





RENJUNIESWhere stories live. Discover now