41 || Bide One's time

233 55 126
                                    

【Happy reading】
🖤🖤
.
«‹«‹«‹«‹

"You won't regret making
a sacrifice for something you like"

Peluru itu kalah cepat dari pergerakan Ziya pasang badan melindungi dokter Ozhan. Amunisi tersebut berhasil menebus kulit Ziya dan bersarang di dadanya-membuat darah menetes ke lantai.

Melihat tembakan liar tadi dengan gerak cepat Arjuna juga menarik pelatuknya mengirim peluru ke kaki dokter Reza, alhasil pria itu meringis meringkuk kesakitan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melihat tembakan liar tadi dengan gerak cepat Arjuna juga menarik pelatuknya mengirim peluru ke kaki dokter Reza, alhasil pria itu meringis meringkuk kesakitan. Ia pun menyuruh timnya yang sudah memborgol dua anak buah dokter Reza untuk mengamankan pria itu.

Sedangkan dokter Ozhan kini mendekap tubuh Ziya yang sudah lemah hampir ambruk. Bukan hanya Gaozhan tapi semua orang diruangan itu kaget juga panik. Walau tidak mengeluarkan sepata kata pun tapi dari sorot dan air mata yang jatuh, Tiara khawatir pada Ziya.

Gaozhan mengangkat tubuh Ziya-berlari menuju mobil disusul oleh Samuel dan Tommy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gaozhan mengangkat tubuh Ziya-berlari menuju mobil disusul oleh Samuel dan Tommy. Tiara juga menyusul tapi sebelum itu ia menatap Hito yang masih menjaga Mia. Tiara mengucapkan banyak terima kasih.

Mereka berlima pergi ke rumah sakit Andrelanlouis, mempercayakan pada Arjuna dan Hito untuk menyelesaikan sisanya.

Di dalam mobil, Tiara dengan diam menekan luka di dada Ziya untuk menghentikan pendarahan yang semakin banyak keluar sedangkan dokter Ozhan tidak berhenti mengelus pipi gadisnya.

"Bertahanlah Zi," pilu pria itu.

***

Di rumah sakit Andrelanlouis operasi sedang berlangsung dimana para dokter berusaha mengambil peluru dari dada Ziya. Peluru tersebut sedikit lagi mengenai hati si gadis, sehingga para dokter harus sangat berhati-hati mengoperasinya.

Dokter Ozhan tidak diperbolehkan ikut mengoperasi karena begitulah ketentuan di hampir seluruh rumah sakit. Tapi dokter Ozhan diperbolehkan masuk ke ruang operasi setelah sedikit memaksa, menunggu di sudut ruangan.

Dokter Ozhan sangat mengkhawatirkan kondisi gadis yang dicintainya sejak lama. Bahkan, luka di tubuhnya masih belum diobati.

"Saya obatin dulu luka dokter," bujuk suster Elga yang kebetulan bertugas di malam itu.

To Have Eaten A Monkey || Bright Vachirawit ✔️Where stories live. Discover now