24 || Discrete

223 55 138
                                    

【Happy reading】
🖤🖤
.
«‹«‹«‹«‹

"Mencoba menikmati saat sempurna di saat sempurna adalah sulit."

Arunika' mempresentasikan aktivitas yang berlangsung di tengah posko pengungsi dan posko medis.

Seakan de javu dengan adegan salam-salaman juga ucapan-ucapan terima kasih kepada para tim medis yang rolling kemarin. Semua korban dan keluarga korban sangat menyayangkan kepulangan ketua tim medis satu itu.

Di belakang mobil off road, dokter Ozhan dan kedua temannya berpelukan. Beda, bukan pelukan layaknya perempuan laki-laki. Ini lebih seperti rangkulan biasa.

"Lo selesain aja urusan di Indo, disini biar kita yang handle," kata dokter Tommy melepas dekapan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo selesain aja urusan di Indo, disini biar kita yang handle," kata dokter Tommy melepas dekapan mereka.

Dokter Ozhan mengangguk, "Gue titip Ziya ya."

"Bukan ke elu tapi ke Tommy," sambung dokter Ozhan yang membuat dokter Sam terkekeh.

"Iya iya... masih aja cemburu ni bujang."

Ketiga dokter itu tertawa. Simple, hanya lelucon garing bisa menghibur keadaan, lebih tepatnya karena dokter Sam yang bilang dengan sedikit melebih-lebihkan.

Tawaan mereka itu harus terhenti disaat mendengar ada yang memanggil salah satu dari mereka.

"Dokter!"

Serentak, mereka menoleh. Senyum dokter Ozhan mengembang.

"T-terima kasih atas semua yang sudah dokter lakukan selama disini," ujar Ziya.

Bukan. Bukan itu yang sebenarnya ingin Ziya katakan ada hal lain tapi ia malu karena dokter Tommy dan dokter Sam ada di sana.

Dokter Ozhan menggerakkan tubuhnya untuk menghadap Ziya. Alis nya terangkat satu, "Mau ngomong apa sebenarnya?" tanya dokter Ozhan saat memantau gelagat Ziya yang aneh.

Ziya memainkan jari-jari tangannya, mana mungkin dia mengatakan hal yang ingin ia katakan di depan orang lain yang bahkan sekarang menatap mereka berdua geli.

Finally,  Ziya hanya bisa bilang,  "Hati-hati dokter."

Dokter Ozhan tersenyum, gemas rasanya melihat Ziya seperti itu. Dokter Ozhan sekilas merasa bersalah karena mundur saat di SMA kemarin. Harusnya ia tetap maju dan memenangkan hati gadisnya. Lagi pula jika persahabatan dia dan Bayu selesai maka seharusnya dokter Ozhan meraih hati Ziya kan.

To Have Eaten A Monkey || Bright Vachirawit ✔️Where stories live. Discover now