36# Slug Club

6.3K 876 155
                                    

Ibu sedang memesan jubah ukuran kami berdua, disaat ibu lengah mengawasi kami, Draco langsung menarikku pergi tanpa suara.

Kita ke Borgin and Burkes, Draco berkata padaku dengan telepatinya.

Kami berjalan memasuki Knockturn Alley, lebih gelap dan suram dari kondisi Diagon Alley sekarang. Aku memerhatikan sekitar, memastikan tidak ada yang mengikuti kami, juga berjalan dengan hati-hati tanpa membuat suara bising.

Draco masuk terlebih dahulu kedalam toko, lalu aku masuk dan menutup pintu seraya melihat keseliling.

Draco menanyakan pasal Vanishing Cabinet dan barang yang ia butuhkan pada Borgin. "... kau tahu cara membetulkannya?"

"Mungkin," kata Borgin, dengan nada yang menyiratkan dia tak bersedia melibatkan diri. "Tapi aku perlu melihatnya. Kenapa kau tidak membawanya ke toko saja?" 

"Tidak bisa," kata Draco. "Harus tetap di tempatnya Aku cuma perlu kau beritahu bagaimana caranya." Aku melihat Borgin menjilat bibirnya dengan gugup. 

"Yah, tanpa melihatnya, harus kukatakan ini pekerjaan yang sulit sekali, bahkan barangkali tidak mungkin. Aku tak bisa menjamin apa pun."

"Tidak?" kata Draco dengan menyeringai. "Mungkin ini akan membuatmu lebih mantap," Draco mendekati Borgin, ia menggulung baju lengannya keatas, memperlihatkan tanda kegelapan di lengannya. Borgin tampak sangat ketakutan, aku mendengus dan menunggu di dekat pintu.

"Kalau kau berani cerita kepada siapa pun," kata Draco, "akan ada pembalasan. Kau tahu Fenrir Grey-back? Dia teman keluarga kami. Dia akan datang dari waktu ke waktu untuk memastikan kau memberikan seluruh perhatianmu untuk masalah ini."

"Tak perlu be —"

"Aku yang akan memutuskan," kata Draco. "Nah, aku sebaiknya pergi. Dan jangan lupa menyimpan yang satu itu, aku akan membutuhkannya."

"Mungkin kau mau membawanya sekarang?"

"Tidak, tentu saja tidak, dasar bego, mana mungkin aku membawa-bawa itu sepanjang jalan? Jangan jual itu."

"Tentu saja tidak... Sir." Borgin membungkuk serendah bungkukan yang diberikannya kepada ayah kami berdua. "Jangan bilang kepada siapa pun, Borgin, termasuk ibuku, mengerti?"

"Tentu, tentu," gumam Borgin, membungkuk lagi.

Draco menarik tanganku untuk pergi, Saat berikutnya, keliningan di atas pintu berdenting keras saat kami melangkah keluar dari toko, Draco tampak sangat berpuas diri.

Drake, sepertinya ada yang mengikuti kita, kataku pada Draco dengan telepati kami.

Jangan terlalu parno, ayo kita cepat pergi dari sini, balasnya.

Kami kembali kedalam toko dan mendapati ibu yang khawatir.

"Dari mana saja kalian?!" Tanya ibu dengan cemas.

"Menengok toko jelek Weasel, menjual barang tak berguna," kata Draco berbohong pada ibu.

Ibu menghela napas, "lain kali beritahu ibu jika ingin pergi," ucap ibu lalu membawa jubah Slytherin padaku. "Coba pakai, semoga ukurannya pas," kata ibu yang langsung ku angguki.

"Mum, boleh aku beli dress baru? Tadi aku mau beli beberapa di madam Malkin tapi kita pindah kesini," kataku pada ibu.

"Tentu sayang, ambil yang kamu mau."

***

Kami pulang kembali ke manor, aku menyiapkan koperku untuk kembali ke Hogwarts, begitu juga dengan Draco yang terus bolak balik masuk ke kamarku tanpa alasan, melihat keliling kamar ku ataupun menatap tubuh atletisnya di cermin kamarku, juga menanyakan keberadaan barang-barangnya yang SANGAT tidak mungkin berada di kamarku.

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang