14# Problem

13.1K 2.1K 420
                                    

Butuh waktu sekitar seminggu menunggu Cedric benar-benar memiliki waktu lenggang.

Aku melihat Cedric dan teman-temannya, berkumpul seperti biasa. Tidak hanya perempuan 'tuh yang suka berkelompok, laki-laki juga begitu, huh.

"Cedric!" Aku memanggil namanya dari kejauhan, ia langsung menoleh mencari asal suara sampai matanya bertemu mataku.

Aku berjalan bersusah payah diatas salju setebal 2 kaki, saat aku sampai dihadapannya, teman-temannya bersiul layaknya burung saat melihatku, "Lihat, siapa yang datang, ada apa? Ms. Malfoy?" Ucap salah satu temannya. Aku menoleh kearah Cedric lalu berbalik menatap teman-temanya.

"Aku ingin meminjam Cedric sebentar jika kalian tak keberatan, dan Cedric.." Aku menoleh menatap Cedric kembali, "Kuharap kau tak lupa. Ku tunggu di perpustakaan." Setelah nya aku pergi dari sana dan berjalan menuju perpustakaan.

Tak ku sangka dengan cepat Cedric langsung menyusul, mensejajarkan langkah kakinya dengan ku. "Kau sudah mencobanya?" Tanya ku. Cedric mengangguk, "Aku membawa telur itu tidur bersama ku. Tak ada yang berubah. Aku berusaha mengelusnya, memeluknya, mencoba berbicara dengan telur itu. Sampai anak-anak tidak ada akhlak itu mengatai ku 'orang gila' atau mereka akan bilang 'Derita terlalu lama sendiri, akhirnya ia berkencan dengan sebuah telur emas,' sangatlah menyebalkan." Aku tertawa mendengar penuturannya.

"Apa kau sudah mencoba untuk mencium telur itu?" Aku mencoba menahan tawaku.

"Aku malu mengatakannya, tapi sejujurnya aku sudah mencoba itu." Aku kembali tertawa mendengarnya. Oh astaga, perut ku jadi sakit.

***

Aku terus membalik halaman demi halaman buku, membaca cepat dan teliti buku dihadapanku. Di samping ku sudah ada tumpukkan buku yang ku ambil. Buku-buku seputar naga, telur, dan lainnya. Aku tak menemukan apapun, "Sudah kau temukan?" Tanya Cedric, aku menggeleng dan mendengus kecewa.

"Aku tak menemukan apapun." Aku menaruh kepalaku diatas meja. Dan tak lama ku rasakan tangan besar bertengger diatas kepalaku, "Tak apa, kita masih punya banyak waktu, tak perlu terburu-buru." Aku sedikit mendongak agar bisa menatapnya, ia menatap ku dengan senyuman dan bertopang dagu dengan tangannya yang bebas. Lalu ia mengacak-acak rambut ku. Aku menepis tangan Cedric dengan cepat.

"Berhenti! Rambutku bisa seperti singa!" Setelahnya ia tertawa, sedangkan aku sibuk membenahi rambutku. Cedric laki-laki kedua setelah Draco yang dapat membuat kesal.

Cedric POV

Dia terlihat sangat lucu saat kesal, ia akan mengembungkan pipinya seperti balon dan menggerutu tak jelas. Dia merogoh isi tasnya mencari sesuatu, "Akh, aku tak membawa sisirku!" Ujarnya. Dia menatap ku dengan kesal yang hanya kuberikan senyuman.

Tangan kanan ku bergerak keatas puncak kepalanya dan merapihkan helaian rambutnya yang terlihat berantakan, ku akui memang terlihat seperti singa.

Dia hanya terdiam masih memanyunkan bibirnya, membuat ku sangat gemas.

Beruntung perpustakaan ini sepi pengunjung, atau mungkin hanya kami disini karena sebentar lagi jam makan malam. Dan tentu saja ada madam Pince disini, menjaga agar perpustakaan tetap rapih dan bersih, mengawasi setiap buku agar tidak ada yang kotor, rusak maupun hilang.

"Jangan terus memajukan bibir mu, itu membuat mu terlihat seperti Hippogriff. Berhenti atau aku akan menciumnya." Setelah aku mengatakan itu, ia mencubit lengan kiri ku membuat ku kembali meringis. Wajahnya terlihat memerah.

Tak lama, ia merangkul tas-nya dan beranjak pergi, "Kau mau kemana?" Ia menatap berbalik dan menatapku, memutar bola matanya malas, "Ini sudah hampir makan malam. Dan aku tak mau Draco atau pun yang lain bertanya  macam-macam padaku, yang itu artinya kamu tak bisa pergi ke aula bersama ku." Ujarnya.

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang