2# Dementor

22K 2.9K 249
                                    

Memasuki tahun ajaran baru. Tentu saja kami semua masuk kembali setelah libur.

Disambut dengan ucapan selamat dari Prof Dumbledore yang didahului dengan paduan suara Mr.Flitwick.

Serta beberapa kalimat yang disampaikan Prof Dumbledore untuk menyambut guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang baru, RJ Lupin. Aku yang sedang fokus makan teralihkan oleh ucapan Draco yang memanggil Harry, "Potter, Potter! Apa benar kau pingsan?" Ucap Draco dengan nada khawatir yang dibuat-buat disertai satu antek-anteknya yang memperagakan seperti apa Harry saat pingsan dengan penuh drama. Harry menatap kebelakang yang langsung menatap mataku. Aku memutar bola mataku malas dan berbisik 'maaf' pada Harry. "Maksudku, kau benar-benar pingsan?" Ucap Draco sekali lagi. Ron yang terlihat kesal pun menarik bahu Harry, "Enyahlah Malfoy." Aku berdeham padanya, karna aku merasa disebutkan, aku tidak salah kan?

"Maksudku, Draco Malfoy." Koreksi Harry.

Aku menatap tajam kearah Draco, dan yang ditatap pun menatap ku balik. "Apa?" Tanya nya dengan tampang tanpa rasa bersalah sama sekali. "Tak seharusnya kau mengucapkan itu, bagaimana jika aku yang pingsan saat itu? Bukan Harry? Kau juga akan meledekku seperti itu?" Ucapan ku yang panjang tanpa titik yang membuat Draco sedikit tertegun.

Professor Dumbledore kembali bersuara, "Guru pemelihara satwa gaib kita selama bertahun-tahun telah memutuskan untuk berhenti, agar bisa menghabiskan banyak waktu dengan anggota tubuhnya yang tersisa. Untungnya aku merasa senang untuk mengumumkan bahwa posisinya diambil alih, oleh siapa lagi selain Rebeus Hagrid." Hagrid berdiri yang diberi sambutan tepuk tangan, termasuk aku. Sepertinya anak Slytherin yang bertepuk tangan hanya aku. Draco menatap ku sinis, "Apa?" Tanyaku.

"Akhirnya, mengenai hal yang lebih meresahkan. Berdasarkan permintaan kementrian sihir, Hogwarts, sampai pemberitahuan lebih lanjut, akan menjadi tuan rumah bagi para dementor dari Azkaban, hingga Sirius Black berhasil ditangkap. Para dementor ini akan ditempatkan disetiap pintu masuk sekolah. Sementara aku telah diyakinkan bahwa kehadiran mereka takkan mengganggu kegiatan sehari-hari kita. Aku ingin memberi peringatan, Dementor adalah makhluk yang kejam. Mereka takkan membedakan orang yang mereka buru dan orang yang menghalangi mereka. Oleh karena itu aku harus memperingatkan masing-masing dari kalian untuk tidak memberikan mereka alasan untuk menyakiti kalian. Memaafkan bukanlah sifat alami Dementor. Namun, kalian tahu,
Kebahagiaan bisa ditemukan bahkan dimasa-masa tergelap, hanya saja jika seseorang ingat untuk menyalakan  lampunya." Pidato Prof Dumbledore yang cukup panjang, dan beberapa kalimatnya yang membuatku merinding.

Setelah makan malam, kami kembali ke asrama kami masing-masing. Dan disinilah aku sekarang, membaca buku didepan api unggun ruang rekreasi dengan Pansy yang terus memainkan rambutku, entah ia menyisir, mengepang, bahkan menghiasnya dengan beberapa jepitan.

Seorang laki-laki berkulit tan yang 1 angkatan dengan ku ikut bergabung dengan aku dan Pansy, "Pans, kenapa kau sangat suka memainkan rambut (Name)?" Ucapnya.

Pansy menoleh kearah laki-laki itu, "Blaise, kau tidak akan tau seberapa lembut rambut (Name)! Sangat lembut, seperti sutra, dan wangi!" Blaise menaikkan satu alisnya, "Boleh kucoba?" Tangan Blaise yang masih melayang diatas kepalaku pun terhenti dengan ucapan Draco. "Oh tidak Blaise, jangan sentuh, jangan," Draco mengancam Blaise yang hendak mengelus rambutku, aku hanya terkekeh melihat mereka berdua.

Aku melihat koran Daily Prophet dimeja yang ada diruang rekreasi, aku pun mengambilnya berniat membaca. Tertulis disana bahwa Sirius Black kabur dari Azkaban. "Bukan kah ini bodoh?" Ucapku yang membuat beberapa murid yang berada diruang rekreasi menatap ku.

"Maksudku, jelas dia bisa kabur dari Azkaban yang dijaga ketat dan ada banyak dementor. Lalu kementrian mengirim dementor untuk melindungi Hogwarts, apakah berpengaruh? Apakah Hogwarts akan aman? Atau mungkin salah satu dari kita bisa tidak sengaja diberikan kecupan oleh dementor?" Ucap ku dengan kening mengernyit. Sepertinya mereka semua juga sadar akan hal itu.

Kalian tau? Dementor? Makhluk yang bertahan hidup dengan menghisap semua kebahagiaan orang lain. Mengerikan bukan? Jika saja kita hidup tanpa merasakan kebahagiaan? Bagaimana jadinya?

"Kau takut, eh? (Name)?" Lagi-lagi, manusia satu ini. Aku menatap datar kearah Draco yang menyeringai ke arahku, "Bertaruh dengan ku, kau lihat laba-laba saja takut, hm? Apalagi dementor?" Draco langsung diam tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Blaise tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi Draco yang langsung di hadiahi dengan jitak-kan di kepala.

Kami semua tertawa melihat itu. Tak sepenuhnya Slytherin buruk kan?

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang