Brother [Draco Malfoy]

23# Hogsmeade

Bulan oktober, dimana musim gugur tiba. Angin berhembus semakin dingin, membuatku harus memakai sweater saat hendak keluar asrama, atau Draco akan mengomel.

Aku dengan riang mencari Cedric, ingin mengajaknya untuk kunjungan Hogsmeade di akhir pekan. Ia sedang bersama teman-temannya seperti biasa. Salah satu temannya bersiul saat melihat ku berjalan mendekat. "Hai tuan putri, ingin menjemput pangeran mu?" Kata salah satu teman Cedric. Aku hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

Cedric menoleh kearah ku lalu berbalik menatap teman-temannya. "Well, aku akan pergi sebantar, bye guys. " Cedric mengambil tanganku dan menggenggam-nya, membawaku menjauhi kerumunan teman-temannya.

Cedric menatap ku dengan kedua alis terangkat. "Aku hanya ingin mengajak mu ke Hogsmeade pada hari pekan." Cedric tertawa kecil sesudah aku mengatakan itu.

"Apa yang lucu?" Tanya ku heran.

"Seharusnya aku yang mengajak mu." Cedric membungkukkan tubuhnya, menaruh lengan kirinya di belakang punggung dan tangan kanannya terulur padaku. "Jadi, (Name) Malfoy, bersediakah engkau mengunjungi Hogsmeade di akhir pekan bersama ku?" Aku terkekeh, lalu mengambil tangannya. "Tentu, dengan senang hati." Mengangkat rok yang kupakai dengan ibu jari dan jarik telunjuk ku, sedikit membungkuk di depan Cedric layaknya seorang putri kerajaan.

***

Aku bersiap-siap di pagi hari, sampai sesekali membuat gaduh, menyebabkan Pansy terbangun dari tidurnya dan mulai protes.

Keluar dari kamar perempuan dan melewati ruang rekreasi, ada Draco disana yang sepertinya baru saja bangun tidur karna rambut acak-acakan dan muka bantal itu. "Mau kemana kau?" Tanya-nya sambil mengusap matanya.

Langkah ku terhenti, "Hogsmeade, tentu saja." Draco mengernyit. "Seharusnya kau menungguku dulu! Aku baru bangun tidur." Ia bertolak pinggang dengan mata tertutup. Aku tertawa kecil melihat Draco yang protes. "Aku akan pergi dengan Cedric, jadi kau bisa pergi dengan Pansy, ia sangat mendambakan kau akan mengajaknya ke Hogsmeade."

Aku berjalana kearah Draco yang masih mengedipkan matanya beberapa kali untuk menahan kantuknya. "Atau kau bisa tidur kembali karna ini hari minggu." Aku mencium pipi nya dan melambai pergi.

Menggenggam tali tas selempang ku sambil berjalan menuju gerbang Hogwarst dengan pilar dan patung babi bersayap diatasnya. Cedric sudah menunggu sambil menata rambutnya serapih mungkin. "Selamat pagi." Sapa mu, membuat Cedric seketika berdiri tegak. "Selamat pagi nona." Balasnya.

Cedric mengambil dan menautkan jarinya dengan jariku. Cuaca cukup dingin, sialnya aku hanya memakai kaos tipis dengan jaket.

"Kau ingin kemana dulu? Hari ini aku yang akan mentraktir mu." Aku berpikir. "Teh hangat sepertinya cocok." Ucapku. Cedric menoleh. "Madam puddifoot?" Katanya.

Aku sempat berpikir mempertimbangkan. Aku tak terlalu suka dengan toko itu, walau sebenarnya tempat yang pas untuk para pasangan yang ingin minum teh bersama. Pada akhirnya aku mengangguk menyetujui. Cedric tersenyum senang lalu menarik tangan ku mengikutinya.

Tempatnya kecil, segalanya didekorasi dengan pita dan rimpel. Memajang kue-kue di depan etalase. Aku dan Cedric duduk di dekat pintu masuk dan memesan minuman kami. Terjadi keheningan, aku menatap sekitar, memperhatikan setiap pernak-pernik di tempat ini. "Kau suka disini? Banyak teman perempuan ku mengatakan bahwa mereka sangat suka jika diajak kesini, jadi aku mengajak mu." Aku menoleh kearah Cedric. "Aku tidak terlalu suka dengan tempat ini." Gumam ku.