1# Hogwarts

26.5K 3.1K 922
                                    

Hari ini (Name) dan Draco sedang berdua saja di Manor--dan jangan lupakan dengan peri rumah mereka.

(Name) sedang membaca buku-- seperti biasa. Dan Draco mencari-cari persediaan apel hijau nya yang sepertinya abis, "Dobby!! Dimana apelku?!" Teriaknya pada seorang peri rumah yang langsung muncul dengan ketakutan. Bajunya lusuh dan kotor.

(Name) menoleh kearah Draco dengan tatapan bosan. "Bisakah kau diam? Dan kenapa harus Dobby terus yang terkena amarah mu? Itu hanya apel Draco!" Lalu ia menutup bukunya dengan keras. "Dobby, kau boleh pergi, biar aku yang urus Draco. Ini perintah." Lalu Dobby pun pergi

"N-nona dan tuan muda, ada surat." Ucap salah satu peri rumah yang lain.

"Biar aku yang ambil." (Name) berdiri dan beranjak mengambil beberapa surat. Lalu atensinya teralihkan oleh surat bertuliskan "Hogwarts"

(Name) memekik terkejut yang membuat Draco ikutan terkejut. "ADA APA?!"

(Name) menatap Draco dengan mata berbinar, yang hanya dibalas oleh alis Draco yang saling bertaut. "Kita dapat surat dari Hogwarts! Father and mother must know about this!!" (Name) sangat bersemangat hingga menggoyang-goyangkan bahu Draco hingga sang empunya merasa sedikit pusing.

Cepat-cepat mereka berdua membuka suratnya dan membacanya.

"Aku berharap ada di Slytherin seperti Father and mother." Draco berucap tanpa mengalihkan pandangannya dari surat yang sedang ia pegang.

Menunggu kepulangan kedua orang tuanya kembali ke manor. "Kau tau sendiri Narcissa, aku membenci para muggle itu!" Terdengar suara bariton khas yang sangat dikenali oleh sikembar Malfoy. "Sudahlah Lucius, besok kita harus ke Diagon Alley. Anak-anak mendapatkan surat dari Hogwarts."

Si kembar yang menyadari kepulangan kedua orang tuanya pun menghampiri, Draco menghampiri Lucius dengan tenang, "Father, kita--" tapi belum ucapannya selesai, Lucius memotongnya dengan 1 kalimat bernada dingin, "Aku sudah tau." Draco menunduk, "Yes, Father." (Name) menatap kearah Draco dan beralih menatap Narcissa, "Kapan kita akan pergi?" Tanyanya.

***

"Terakhir, kita perlu tongkat sihir dan hewan peliharaan." (Name) membacakan daftar barang yang ia bawa.

Narcissa mengangguk dan mengajak mereka ke toko hewan peliharaan dulu. Terlihat banyak sekali hewan didalam sangkar yang dapat dilihat. Seperti burung hantu, kucing, katak, dan lain-lain.

(Name) berkeliling memerhatikan setiap hewan yang ia lewati. Lalu atensinya terpaku dengan seekor kucing berbulu tebal berwarna putih salju, dan yang lebih membuatnya tertarik ada matanya. Mata kiri yang berwarna abu dan mata kanan yang berwarna biru terang.

(Name) mengambil kucing itu dan menunjukkannya pada Lucius, "Father, bisa aku dapatkan ini?" Lucius menunduk menatap putri kecilnya yang mengangkat sebuah kandang berisi kucing yang diperlihatkannya. Yap, sepertinya ia tau kenapa putrinya lebih memilih kucing itu daripada burung hantu--itu akan lebih berguna untuk mengirim surat, "Tidak kah kau lebih memilih burung hantu?" Dia menggeleng, kekeuh ingin mendapatkan hewan gembul lucu yang sedang ia pegang. Lucius menghela nafas, "Kau bisa dapatkan 2, tapi pastikan yang kedua adalah burung hantu atau apapun itu yang berguna." (Name) mengangguk antusias. Lalu berjalan pergi meninggalkan Lucius.

Sedangkan Draco? Ia menatap mengejek para hewan-hewan disana. Baginya tak ada yang cocok dengannya. Dia melewati kandang hewan berisi beberapa ferret-ferret kecil yang menatapnya berbinar, "Dasar ferret jelek." Lalu ia berlalu pergi.

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang