22# Hogwarts dan Guru Baru

12K 1.5K 810
                                    

1 September,

Aku bersusah payah membawa koperku, dan Draco tak punya rasa simpati sama sekali denganku, kakak macam apa itu? Lorong ini ramai, dipenuhi murid-murid yang mondar-mandir mencari kompartemen kosong, membuat koper ku dan mereka sering kali bertabrakan. Namun seketika koper ku seolah berjalan kearah belakang seperti ada yang menariknya, aku menoleh kebelakang. Itu cedric!

"Sepertinya kau butuh bantuan tuan putri." 

"Cedric!" Aku memanggil namanya senang, memeluknya erat walau ia tak bisa memeluk ku balik karna kedua tangannya yang sibuk. "Reuninya nanti saja, ayo ke kompartmen ." 

Aku sudah memberitahukan Cedric bahwa aku dan Draco menjadi seorang prefek, ia pun turut bangga dengan pencampaian ku.

Setelah Cedric menyimpan koper ku, aku melambai pada Cedric dan duduk disebelah Draco. "Aku tak melihat mu di belakang ku tadi, kukira kau masih seorang bocah yang tersesat didalam kereta." Aku langsung menatap tajam ke arah Draco karna mengingatkan ku akan masa lalu ku.

"Setidaknya aku tak pernah tersesat di Diagon Alley." Draco berdecih saat aku kembali mengingatkannya tentang kejadian itu. 

Kami sampai pada malam hari. Aku menurunkan koper ku dengan susah payah karna muatan yang berada di dalamnya. "Cepat (Name)." Ujar Draco tak sabaran, ia bertolak pinggang di ambang pintu dengan kantung kertas berisi camilan yang dibawakan mother.

Turun dari kereta dengan Crabbe dan Goyle dibelakang ku dan Draco layaknya pengawal. Di depan kami ada Harry, Ron dan Hermione. Semua orang tahu apa yang terjadi dengan lelaki berkacamata itu, baru saja disidang dan dibebaskan oleh kementrian. Draco berjalan cepat kearah mereka bertiga, aku tau apa yang ingin Draco lakukan. 

"Heran kementrian masih membebaskanmu, Potter." Dada Harry naik turun bernapas tak teratur, menahan amarahnya. "Nikmati saja selagi bisa. Tak lama lagi kau akan mendekam di Azkaban." Aku langsung berdiri membentengi di hadapan Draco saat Harry hendak menyerang. Beruntung Ron menahannya. Draco berjalan mundur. "Apa kata ku! Dia gila." Draco menarik lenganku agar menjauh dari mereka. Aku menengok kearah belakang, Harry terlihat sangat marah. 

Seperti biasa, kami akan naik kereta kuda yang akan berjalan sendiri. Draco mendorong murid tahun kedua yang terlihat takut-takut agar ia bisa menaiki kereta dengan cepat. Meski aku melarang dan menolak untuk menaiki kereta kuda itu yang seharusnya di naiki murid tahun kedua, ia tetap mengangkat tubuhku dan mendudukkanku. "Drake, dimana attitude mu?" Ia menoleh kearah ku dengan malas tanpa berniat menjawab sama sekali. 

Pintu aula besar dibuka lebar-lebar, memberikan cahaya terang dari obor-obor yang digantung. Lantai bergema karna langkah kaki kesana kemari. Empat meja asrama telah terisi dan menyisakan bangku untuk mereka anak tahun pertama yang akan diseleksi. Batang lilin menyala melayang-layang di udara. Semua murid sibuk menyapa teman lama tak berjumpa, sekedar menceritakan tentang liburan mereka atau menanyakan kabar masing-masing.  

Aku yakin banyak orang di aula ini menyadari bahwa ada seseorang yang duduk di bangku guru PTIH, itu pasti guru yang baru. Dia pendek, gemuk, berambut coklat pendek ikal. Berpakaian serba merah muda serta memakai cardigan berwarna lebih tua dan berbulu.

"Drake, ingat kata Father bahwa professor Dumbledore sulit menemukan guru PTIH baru? Apa wanita pendek itu adalah orang yang dikirimkan oleh kementrian?" Bisik ku pada Draco. Draco langsung menengok kearah meja guru. "Kuharap tidak ada yang aneh-aneh tahun ini. Tahun kemarin guru PTIH kita adalah seorang pelahap maut, lalu apa sekarang? Kementrian mencapur tangani Hogwarts? Aku tidak tau itu akan baik atau buruk." Draco berbisik balik padaku. 

Aku kembali memerhatikan meja guru, ada professor Grubbly-Plank yang duduk di kursi yang seharusnya Hagrid duduki. Aku rasa Hagrid pergi menyendiri karna perkataan Daily Prophet yang mengatakan ia seorang setengah raksasa. Sejujurnya aku tidak terlalu suka dengan koran satu itu, tetapi demi mengetahui informasi terbaru, aku rela membaca beberapa omong kosong yang mereka beritakan. Tentu aku tak mudah percaya dengan apa yang diberitakan. Professor Grubbly-Plank sudah ada disini, itu artinya anak tahun pertama sudah menyebrangi danau.

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang