10# Ferret

14.3K 2.3K 436
                                    

Aku sedang duduk dibawah pohon sambil membaca buku ku, sedangkan Pansy memainkan rambutku--lagi. Draco menaiki pohon dan teman-temannya dan bercanda tawa. Aku tak tau apa yang ia lakukan diatas pohon, mungkin dia sedang menjelma menjadi sosok hantu kuntilanak dari indonesia.

Aku merasa seseorang mendekatiku, tapi tak ku pedulikan. "Well, lihat siapa yang datang. Ada apa Diggory?" Pansy berucap. Aku memberhentikan kegiatan membaca ku lalu mendongak.

"Eumm..aku perlu berbicara dengan (Name)." Aku langsung berdiri dari duduk ku. Dan aku terkejut bukan main saat Draco berdiri didepan ku, "Ada urusan apa? Diggory?" Cedric menatap ku yang berada di belakang punggung Draco.

"Aku hanya ingin berbincang sebentar dengan kembaran mu jika kau berkenan. Hanya sebentar." Draco menatap Cedric intens, lalu ia beralih menatap ku. Aku menganggukkan kepalaku, "Baiklah, jangan macam-macam padanya." Lalu tangan ku ditarik pergi dengan Cedric.

Dia menarik ku sedikit lebih jauh dari kerumunan. Sepertinya dia tak sadar bahwa tangan ku masih ia genggam, "Ce-Cedric." Aku melirik tangan ku. Cedric cepat-cepat melepaskan tangannya. "Eumm...maaf." Aku mengangguk.

Hening diantara kami berdua, "Cedric, eum...jika tidak ada yang dibicarakan aku ingin--"

"Tidak! Jangan." Cedric mencegah ku. "Aku dengar, akan ada pesta dansa saat ujian 1 selesai. Jadi, apakah kau ingin menjadi pasangan dansa ku nanti?" Aku menatap mata Cedric lekat-lekat, "(Name)? Jika kau tak mau tak apa. Aku tidak memak--"

"Tidak, maksudku iya! Maksudku, aku akan pergi dengan mu." Aku yakin sekarang aku terlihat seperti orang bodoh. Cedric terkekeh melihatku.

"Baiklah, sampai jumpa nanti?"

"Sampai jumpa nanti." Aku tersenyum manis padanya, lalu berbalik berjalan kearah tempat yang ku duduki tadi.

Yang kulihat malah seekor ferret kecil putih yang dinaik turunkan diudara dengan tongkat sihir. "STOP! Itu membuatnya pusing!!" Aku berlari kearah Ferret itu, menggapainya dan membawanya kepelukan ku. "Apa yang kau lakukan Professor Moody? Kau menyiksanya." Ferret kecil itu meringkuk dalam pelukan ku.

Lalu tak lama Professor McGonagall datang, "Professor Moody! Apa yang kau lakukan?"

"Mengajar." Professor McGonagall melirik ferret putih yang sedang ku peluk.  "Itu seorang murid?" Tunjuk Professor McGonagall pada ferret kecil yang masih meringkuk didadaku.

"Sebenarnya seekor musang."

Tak butuh waktu lama untuk Professor McGonagall merubah ferret ini--menjadi seseorang berambut platina dan wajah mirip denganku, hanya saja versi lelaki.

"Drake?"

Fe-ferret tadi itu Draco? Demi Merlin, aku sangat ingin tertawa, tapi aku kasihan padanya. Dia langsung berdiri dibelakang pundakku, rambutnya acak-acakkan.

"My father will hear about this!!"

"Ini ancaman?" Lalu terjadilah sesi kejar-kejaran antara Draco dan Professor Moody. Sampai suara Professor McGonagall mengintrupsi.

"Kenapa tidak ada yang bilang bahwa itu Draco?" Aku menggeleng-geleng kan kepalaku dan tertawa kecil.

"Kenapa kau tampak senang (Name)?" Tanya Harry padaku yang masih menyengir karna kejadian tadi.

"Aku sering menyebut Draco dengan 'Ferret', tapi tak ku sangka aku dapat melihatnya dalam wujud Ferret! A-aku..pftt." Aku menahan tawa ku, sepertinya orang-orang yang ada disana mendengar ucapanku, mereka juga ikut tertawa.

"Aku tak tau kau punya selera humor juga (Name)." Aku memukul pelan bahu Harry.

"Baiklah, sepertinya aku harus pergi. Memastikan 'ferret albino' itu baik-baik saja." Akhir ku dengan kekehan lalu diangguki oleh Harry.

Sebelum aku benar-benar pergi, dia mencegat tangan ku, "(Name), trimakasih karna tak memakai pin itu." Aku tersenyum kearahnya, "Tak apa, lagipula aku tak berminat pada pin itu. Dan maaf soal pin itu." Ucap ku dengan senyuman lalu beranjak pergi.

Pin yang dimaksud adalah. Pin yang bisa berubah-ubah. Gambar pertama adalah tulisan yang mendukung Cedric, dan itu akan bisa berubah menjadi tulisan bertulis "Potter Bau."

Aku menghampiri Draco yang sedang duduk di ruang rekreasi. Dia meringis karna kurasa kepalanya terasa pusing.

"Oh my ferret. Are you ok?" Draco menoleh kearahku.

"Shut up (Name), itu tak lucu." Aku menghampiri Draco lalu memeluknya, "Bercanda brother."

Dia menyenderkan kepala nya di bahuku, "Jika kau merasa pusing, seharusnya kau ke hospital wings Drake, akan kutemani." Draco menggeleng, "Aku tidak ingin meminum air buatan Madam Pomfrey yang berbau seperti sampah." Aku terkekeh mendengarnya.

Aku memijat pelan dahi Draco, membuat pusingnya mereda. Dan tanpa sadar ia sudah tertidur di bahuku. Tak apa lah, lagi pula kelas selanjutnya dimulai 1 jam lagi.

Draco terlihat lucu saat tertidur.

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang