candu - poetry

64 4 3
                                    

Sedih, mengeluh ia pasal hati
Menyiksa diri dengan elegi
Mengutuk hidup penuh maki
Mati diri, tak berempati

Marah, tangisnya terisak penuh sesak
Hendak teriak agar menguak
Namun apalah daya, ia terdesak.
Semesta memaksanya untuk rusak.

Padahal, tidak.

Senangnya tak ditakdirkan,
Mengeluh lagi ia soal beban
Mengecap kehidupan penuh kesialan
Tutuplah mata dan pikirkan.

Apa hidup ini hanya candaan?

Hari-hari ia habiskan mengutuk Tuhan
Padahal nikmat tiap hari didapatkan
Esoknya lagi mengeluh ia tanpa harapan.
Apa yang sebenarnya diinginkan?

Kematian?

Sedihnya penuh sembilu
Padahal semua orang tahu
Ia tak lebih hanya mengemis cinta palsu
Rusaknya sudah mebiru.

Esoknya lagi, masih mengemis rindu
Kasih cintanya yang pilu
Takdirnya penuh sembilu
Haruskah kukatakan, bahwa rusaknya menjadi candu?

Ia sudah terseret begitu jauh.

****
rim 10-02-21

A/N;

Kalo kalian ga paham, yang mau kusampaikan sebenarnya itu ... tentang orang masokis- dalam artian negatif.

Don't Come HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang