[bisikannya tak terdengar]
***
Tentang ketidaksempurnaan.
Aku dan egoisme.
Aku dan menyerah.
Aku dan suka duka.
Aku dan semesta.
Aku dan lelah.
Aku dan rasa yang tak pernah terucap kata.
Aku dan manusia.
Aku dan pemilik semesta.
Bagaimana dengan, ki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Genre: Romance
Kau tahu apa fungsinya tawa? Menyembunyikan duka. Semestaku terbagi menjadi dua. Siang dan malam. Ada tabir yang memisahkan malamku dengan semesta; tangisku, lukaku, derita dan jeritku yang takkan seorangpun tahu.
Harusnya begitu, namun mengapa topengku mendadak retak hari itu? Kau melihat dunia malamku; kau melihat jati diriku, mendobrak dalam pikiran kelamku.
Reaksimu mengagetkanku. Kau menepuk kepalaku pelan, tersenyum lagi. "Ayo kita makan siang," ucapmu hangat. Berani-beraninya, apa kau sedang pura-pura tidak lihat? "Kau sangat kuat," katamu lagi. "Kau gadis yang paling kukagumi. Matahari pun tampaknya tak berani, hangat tawamu pun tak pernah setengah hati. Setidaknya itulah yang kulihat, tak peduli bagaimana kau memandang dirimu sendiri."
Kebenaran bagaikan cermin yang retak dan masing-masing melihat kebenaran berdasarkan serpihan cermin yang mereka pandangi, orang itu menyadarkanku. Hatiku yang berdetak cepat saat ini pun tak bisa dibohongi.
***
A/N;
Drabble buat #sunmote #SunMarChuis Event-nya FLC.
Gak nahan itu jiwa dark ku akan gambarnya dan ketidakmampuanku akan romansa. Yasudahlah.
