dialah - poetry

29 2 0
                                    

Dialah tetes pertama yang meriakkan tenangnya telaga dalam dada.
Dialah satu-satunya cerminan murni atas ketidakmampuan bernama lelah.
Dialah yang menggetarkan mati, menghidupkan sunyi yang hilang arah
Dialah satu-satunya matahari, bintang utara yang jadi pedoman atas tanda tanya tak bertuah.

Dialah dedaunan yang berguguran, sarat akan kehidupan yang terus berjalan.
Dialah kembang indah di musim semi, bangkit begitu mudahnya habis tak bergeming dalam dingin.
Dialah mata air suka, kala diri ini haus akan derita yang tak habis sudah.

Hadir dalam kelahiran, terpisahkan oleh tabir baru yang merenggutmu lebih dulu.
Entah mengapa ... hingga mercusuar mati di pinggir pantai timur Australia, dan bintang selatan tepat di atasnya.

Aku kan setia.
Tak pernah pasti ... namun kan selalu kujaga,
Perasaanku, untukmu.
Satu-satunya yang kucinta.

****

A/N;

HAHAHAHHAHA.
18-03-21

Don't Come HereWhere stories live. Discover now