ANNOYING BOY 2 | TERBIT✓

Part : -48-

Apapun yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya untuk menemukanmu
-ali bin abi thalib-

"Kenapa? Kamu sakit?" Tanya Gavin pada Bella.

"Enggak kok Pa" balasnya lesu.

"Abis nangis palingan, namanya juga anak manja" sindir Daffa membuat Bella tersenyum tipis.

"Muka kamu pucet banget sayang, kalo sakit nggak usah berangkat yah" ujar Kiara.

"Bella nggak papa kok Ma, cuma lagi ada hafalan aja, jadi kurang fresh"

"Yasudah, kalo ada apa-apa cerita ke Mama"

"Iya"

"Kemaren kenapa pulang sama Darren? Si Sabeni kemana?" Tanya Gavin.

"Allan ada urusan Pa, terus kemaren Bella ada ulangan susulan juga jadi nggak pulang bareng"

"Nggak lagi berantem kan?" Tebak Gavin.

"Enggak kok"

"Emm Bella berangkat dulu yaa, Allan udah diluar"

"Yasudah hati-hati yaa"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Bella tersenyum manis menuju mobil Allan yang ada didepan rumahnya, saat akan membuka pintu depan ternyata sudah ada Arin disana.

"Eh" ujarnya kaget.

"Kak Bella sini, nanti aku yang dibelakang"

Bella tersenyum tipis, "Bella aja yang di belakang"

"Nggak papa Bell?" Tanya Allan.

"Nggak papa"

"Yaudah, maaf yaa aku bawa Arin. Sepeda motor dia kemaren di rusakin sama Adara"

"Iya"

"Maaf juga ya Kak, gara-gara nganterin Arin, kemaren Kak Allan jadi nggak nungguin Kak Bella"

"No problem"

Di dalam mobil hanya Allan dan Arin yang serius bercerita, sesekali bercanda yang membuat Arin tertawa.

Bella hanya menatap miris ke arah ponselnya, pura-pura sibuk yang sebenarnya hanya geser-geser menu saja.

"Bella duluan ya" ucap Bella setelah mobil Allan terparkir di parkiran sekolah.

"Kak Bella marah yaa Kak?" Tanya Arin.

"Nggak tau" balasnya.

"Makasih yaa Kak, Arin turun duluan"

"Jagain putri ibu ya, ibu pengin dia ngerasain gimana rasanya punya temen"

"Maafin aku Bell"

***

Bella menghela nafas pasrah saat melihat tas Tania sudah berada sebelahan dengan milik Rani.
Ia tersenyum tipis lalu berjalan menuju tempat duduknya.