Part : -49-

32.8K 6.1K 4K
                                    

"Tempati bila ingin, tinggalkan bila dingin"

Satu bulan sudah semenjak hari pertama dimana Allan membela adik kelas yang akhirnya Allan malah dicap pecundang oleh teman-temannya.

Hubungan Bella dengan Tania masih sama saja seperti satu bulan lalu, dimana Bella yang selalu diam ketika Tania menyindirnya.

Prinsip Bella begini, kalo dia sudah minta maaf berarti semuanya selesai.

KANTIN

"Bella? Sehari nggak makan yupi? Ardan gue nikahin" ujar Fakhri yang langsung dijitak Ardan.

"Fakhri sehari nggak bikin kesel? Angin ribut, gue suruh damai" balas Ardan.

"Mana mau Dan, emang lo pawangnya angin?" Tanya Bella.

"Yakan pura-pura Bell'

"Jangan terlalu banyak pura-pura, asli gue cuma pura-pura bahagia aja sakit loh" ujar Bella.

"Arrgghhh lupakan"

Bella, Fakhri dan Ardan melirik meja sebelah yang di duduki Tania, Darren dan Allan.

"Cewek murah dimana?" Bisik Fakhri.

"Mati kali" sahut Ardan lalu ketiganya tertawa.

"EN--"

"APA LO? MAU NYINDIR LAGI?" potong Fakhri ketika Tania baru akan membuka mulut.

Tania melirik Fakhri tajam, "mulut-mulut gue, kenapa lo yang sewot?"

"Ya emang mulut lo, tapi mikir lah bangsat, yang keluar dari mulut lo selalu bikin orang sakit hati" sungut Fakhri.

"Dikasih apa lo sama Bella? sampe segitunya ngebelain dia" tanya Tania meremehkan.

Brakk

Ardan menggebrak meja yang malah membuat Bella terkejut, "gue kaget anjiirr" ujar Bella menabok bahu Ardan.

"Sorry" balasnya lalu tertawa.

"Heh monyed" panggilannya sambil menatap Tania tajam.

"Apa? Mau marah sama gue?" Sahut Tania.

"FIKS, LO MONYET" teriak Ardan dan Fakhri kompak sambil menunjuk Tania.

Muka Tania memerah malu, ia berdiri dari duduknya lalu mendekati Bella.

"Apa?" Tanya Bella ketika Tania menatapnya intens.

Plak

"Murahan"

"TANIA-!!" teriak Fakhri, Ardan, Darren dan Allan ketika Tania tiba-tiba menampar Bella.

Fakhri mendorong Tania sampai pinggangnya membentur meja.

"Kalo mau ngatain orang, mikir setan-!! Dimana letak Bella murahannya??" Tanya Fakhri emosi.

"Harusnya lo bilang murahan ke ceweknya Allan, adek kelas kegatelan yang kebanyakan kudis kurap makannya gatel-gatel" timpal Ardan yang malah membuat siswa-siswi yang di kantin jadi tertawa.

Allan masih memperhatikan Bella yang menunduk sambil mengusap pipinya, ia tau Bella dari dulu, yang dibentak saja nangis apalagi ditampar.

"Bell" panggilannya sambil mengangkat dagu Bella.

Bella menipis tangan Allan, "nggak usah pegang-pegang Bella" ketuanya.

"Nangis lo Bell?" Tanya Tania sambil mencengkram dagu Bella.

ANNOYING BOY 2 | TERBIT✓Where stories live. Discover now