Fluorescent Adolescent; drabbles

; gorgeous [taekook]

;

Namanya Jungkook dan ia seorang sutradara.

Tidak ada niatan hendak menyombongkan diri, tapi hakikat dari manusia yang menolak pamor gemerlangnya jelas hanya isapan jempol belaka. Jeon Jungkook pun begitu. Dia menyesal sudah membawa dirinya ke sebuah klub malam yang bertarif tinggi dan beralaskan lantai layaknya cermin—dengan air betulan yang mengalir di bawahnya.

"Apa kau orang Asia?"

"Kenapa bertanya begitu?"

Jungkook tidak mau menjawab. Naluri dan harga dirinya dia pendam sedemikian rupa layaknya hierarki kehidupan umat manusia yang berada di takhta teratasnya. Dia melirik kepada pria di hadapannya yang menatapnya geli.

Tidak pernah ada pria yang berani mentertawainya. Tidak ada pria yang tidak bergumam seberapa menakjubkan ia dengan karir dan kehumaniterannya yang menjadikannya manusia mulia. Siapa pula pria ini? Jasnya  berbahan polyester yang tidak begitu mahal, tapi terkesan perlente tanpa tanding.

"Tidak apa-apa, aku hanya asal bicara," jawab Jungkook dengan sebegitu rupa. Menjadikan kulit pipinya yang terbiasa pucat sekarang berona merah layaknya delima. Sudah jelas karena bagaimana mungkin seorang pria Asia seperti seorang keturunan Apollo? Apa Yunani dan Asia dulunya satu wilayah? Jungkook tidak bodoh, tapi ia membenci pengetahuan geografisnya yang sekarang diuji dengan idiot dan pertanyaan yang semakin ngawur di benaknya. "Efek samping dari alkohol, tahu?"

"Iya, tahu. Saya terkadang menjadi barista di sini."

"Kau tidak tahu aku? Semua orang membicarakanku di sini."

"Tahu. Seorang sutradara film? Anda harus lebih berhati-hati karena banyak pria menyuap saya agar mendapat nomor telepon Anda."

"Dan kau tidak menyanggupinya?" Jungkook tertegun. Harga dirinya sedikit terluka saat pria di depannya itu lagi-lagi hanya tersenyum mulia. "Hei, kau tidak menyanggupinya? Aku bisa memberikannya kalau kau mau."

"Nama saya Kim Taehyung dan saya tidak tertarik."

Jungkook paling membenci hal-hal yang tidak bisa ia miliki.

;