; i've been in love with you for ages

76 14 1
                                    

;

"You're going to be so good in that haircut, by the way."

Jungkook menengok ke belakang, murni karena penasaran bercampur jengkel. "Maksudnya gimana? Kita bakal hiatus, for three fucking years, god's sake. Menurutmu gimana? Aku bahagia gitu?"

Taehyung, pacarnya, hanya mengangkat bahunya enteng. "Kamu bakal betah di militer. It suits you the most. Malah hyungeul pada takut entar kamu nggak mau balik gimana?" sumpah, sempurna menuli atau tidak paham konteks? Taehyung justru sekarang sibuk menyuapi Bam, bagaimana anjing doberman besar itu menggonggong tanpa henti dan kemungkinan tidak mengetahui masalah yang sedang menerpa.

Karena Taehyung lebih dewasa, karena Taehyung adalah pacarnya yang sudah sangat bijaksana sekarang, Jungkook selalu inferior. Ia selalu mengerut. Untuk apa tato di sekujur tangannya? Apa untuk pembuktian bahwa ia sudah dewasa, ia bukanlah seorang bayi lagi, dan betapa semua hal di hidupnya bisa ia lakukan sendiri?

Nyatanya tidak begitu. Rambut panjangnya akan segera dipotong, rambutnya yang sering dielus Taehyung ketika mereka menjelang tidur. Ketika Taehyung bergumam precious boy ever, rambut itu adalah senjatanya. Lalu sekarang semua itu mau ke mana? Belum lagi, ia sedari tadi menahan tangisnya. Semenjak konser berakhir dan Busan mulai sunyi kembali, ia sungguh sudah tidak bisa.

Bagaimana bisa Taehyung tetap bersikap dewasa? Bagaimana ia menanggung semuanya? Maka kemudian ia mencicit, "Hyung," isakannya mulai terdengar dan Taehyung tersenyum kecil, mafhum.

"Kamu orang paling luar biasa yang pernah aku temui, Jung. Waktu kita mutusin buat ikut wamil, tau nggak apa yang aku pikirin? Kamu, cuma kamu aja. Gimana kamu ke depannya, gimana kamu makan sesering mungkin per harinya, gimana kalau kamu luka; I thought about everything and I can't even cried properly. Hyungdeul mungkin justru mikir that you're gonna be okay, you're the strongest among all of us. But you're not, aren't you? That's why you're crying right now while hugging me? Iya, Sayang? Beloved one, kamu nggak sendiri. Mungkin nanti kita beda tempat, tapi di mana pun itu aku nggak masalah. I know very well that you're going to be just fine."

Jungkook masih terisak. Ia tetaplah hanya bocah kecil di pelukan sang kekasih. Bagaimana rasanya berpisah dari kakak-kakaknya, meskipun sementara? Bagaimana rasanya tanpa melihat Taehyung dalam jangka waktu yang lama? "Aku takut lupa sama muka Hyung, aku takut banget Hyung bakal lupa sama aku."

"Kamu ngimpi apa gimana? Di imajinasi terliar kita berdua juga itu nggak bakalan terjadi," Taehyung menggigit ujung hidung pacar "kecil" dengan bobot yang melebihi dirinya itu. Ia merapikan rambut panjang sang kekasih untuk disampirkan ke telinga. "Tau nggak, Jung? Aku nggak pernah sekalipun bilang ke kamu kalau aku nggak suka rambut pendek kamu. But why you love this long hair so much?"

"Cause I thought you like it!" Jungkook memekik.

"I like it, so much, I might cry."

Taehyung mengira untuk sekarang tidak perlu risau.

;

Fluorescent Adolescent; drabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang